" Siraman Panjang Jimat di Kasepuhan Cirebon "
KOTA CIREBON (89,2 CR) - Keraton Kasepuhan Cirebon, melakuan "Siraman panjang jimat," yang merupakan rangkaian kegiatan tahunan sebelum "mauludan", yakni mencuci barang-barang pusaka, berupa piring, guci dan botol yang berumur ratusan tahun ,Jum'at (18/01) pagi pukul 07.00
Rangkaian Siraman panjang Jimat dipimpin langsung oleh Sultan Sepuh ke XIV PRA. Arief Natadiningrat dan diikuti oleh seluruh abdi dalam keraton kasepuhan Cirebon.
Pantauan Cirebon radio sebelum acara siraman panjang jimat dimulai masyarakat dari wilayah 3 cirebon bahkan dari luar kota cirebon sudah berada dilingkungan keraton kasepuhan Cirebon yang akan mengikuti rangkaian siraman panjang jimat tersebut dan berebut air bekas siraman panjang jimat tersebut
Sultan keraton Kasepuhan Sultan Sepuh XIV Arief Natadiningrat menuturkan, keyakinan masyarakat yang datang mengikuti berbagai ritual di keraton Kasepuhan sudah berlangsung ratusan tahun lalu, sehingga kepercayaan mereka kuat.
Sultan menambahkan , seperti ritual siraman sembilan piring yang dulunya piring tersebut digunakan oleh sembilan Wali, ratusan pengunjung berebut untuk mendapatkan air bekas siraman benda pusaka tersebut. Menurut dia, air merupakan mediasi Nabi Muhammad dalam memberikan do'a kepada yang sakit.
Air yang terbaik adalah air zam-zam diyakini oleh umat Islam, begitu juga air siram benda pusaka keraton Kasepuhan Cirebon, sehingga setiap akan menggelar berbagai kegiatan jumlah pengunjung dari berbagai daerah meningkat dibandingkan hari biasa.
Air yang digunakan untuk menyiram diambil dari Sumur Kejayan dan Sumur Agung yang ada di dalam keraton dan makna penyucian tersebut, menurut Sultan , sebagaimana barang akan dipakai harus disucikan terlebih dahulu.
Barang-barang tersebut sehabis dipakai pada Maulid Nabi akan disimpan dan akan dikeluarkan kembali pada Maulid Nabi tahun depan, katanya.(Jums-CR)
Rangkaian Siraman panjang Jimat dipimpin langsung oleh Sultan Sepuh ke XIV PRA. Arief Natadiningrat dan diikuti oleh seluruh abdi dalam keraton kasepuhan Cirebon.
Pantauan Cirebon radio sebelum acara siraman panjang jimat dimulai masyarakat dari wilayah 3 cirebon bahkan dari luar kota cirebon sudah berada dilingkungan keraton kasepuhan Cirebon yang akan mengikuti rangkaian siraman panjang jimat tersebut dan berebut air bekas siraman panjang jimat tersebut
Sultan keraton Kasepuhan Sultan Sepuh XIV Arief Natadiningrat menuturkan, keyakinan masyarakat yang datang mengikuti berbagai ritual di keraton Kasepuhan sudah berlangsung ratusan tahun lalu, sehingga kepercayaan mereka kuat.
Sultan menambahkan , seperti ritual siraman sembilan piring yang dulunya piring tersebut digunakan oleh sembilan Wali, ratusan pengunjung berebut untuk mendapatkan air bekas siraman benda pusaka tersebut. Menurut dia, air merupakan mediasi Nabi Muhammad dalam memberikan do'a kepada yang sakit.
Air yang terbaik adalah air zam-zam diyakini oleh umat Islam, begitu juga air siram benda pusaka keraton Kasepuhan Cirebon, sehingga setiap akan menggelar berbagai kegiatan jumlah pengunjung dari berbagai daerah meningkat dibandingkan hari biasa.
Air yang digunakan untuk menyiram diambil dari Sumur Kejayan dan Sumur Agung yang ada di dalam keraton dan makna penyucian tersebut, menurut Sultan , sebagaimana barang akan dipakai harus disucikan terlebih dahulu.
Barang-barang tersebut sehabis dipakai pada Maulid Nabi akan disimpan dan akan dikeluarkan kembali pada Maulid Nabi tahun depan, katanya.(Jums-CR)
Tidak ada komentar
Posting Komentar