Header Ads


Film Baridin - Ratminah, Kisah Cinta Romeo - Julet Dari Cirebon

Kota Cirebon (89,2) - Film yang berasal dari cerita rakyat Cirebon, Baridin dan Ratminah sudah masuk bisokop. Rencananya seluruh tim yang terlibat dalam film ini akan roadshow di Sumatera, menyesuaikan permintaan warga Cirebon yang merantau disana. 

Sutradara Film Baridin-Ratminah, Arief Agustianto mengatakan setelah menerima naskah film, dirinya langsung melakukan kajian historis tokoh Baridin. Baridin diketahui merupakan warga Kabupaten Brebes Jawa Tengah karena cintanya ditolak oleh Ratminah dengan penghinaan terhadap ibunya, Baridin terus berjalan ke arah Cirebon dan berhenti di Jagapura Kabupaten Cirebon. 

" Film ini di produksi secara indie oleh Dian Production dan alhamdulillah mendapatkan respon yang sangat bagus dari masyarakat. Memang kisah Baridin dan Ratmina sangat melegenda sehingga banyak masyarakat yang ingin tahu seperti apa jika cerita ini dibuat dalam bentuk Film, " ungkapnya, Sabtu (27/89/2016). 

Penulis Naskah Film Baridin-Ratminah, Sumbadi Sastra Alam menambahkan, dibuatnya film ini agar generasi muda khususnya di Cirebon tidak hanya mencintai film dari negara lain, namun harus mencintai film dari bangsa sendiri khususnya dari daerahnya sendiri. 

“Setelah diputar di CGV Blitz pada hari kamis lalu, rencananya akan roadshow ke Sumatera atas permintaan perantau asal Cirebon di sana,” katanya.

Sumbadi Sastra Alam mengungkapkan dalam kisah tarling tentang Baridin-Ratminah alur ceritanya lebih pada kisah sosok Baridin pemuda kampung dari keluarga miskin yang menjalani ritual puasa mengguna-guna (kemat jaran guyang) gadis yang menolak cintanya.

“Alur pada film yang kami buat sedikit berbeda, karena alasan Baridin menjalani ritual kemat jaran guyang dengan alasan gadis yang menolak cintanya telah menghina ibunya,” ujarnya.

Sumbadi menambahkan dari cerita Baridin-Ratminah banyak generasi sekarang terkontaminasi oleh cara mendapatkan cinta seseorang lewat mantra seperti yang dikisahkan Baridin-Ratminah.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.