Menikmati Megahnya Jejak Kolonialisme Dalam Arsitektural Benteng Van Der Wijk

Selain dengan alamnya, berbagai peninggalan jejak sejarah kolonialisme menghiasi jajaran destinasi wisata di Indonesia. Peninggalan sejarah berupa bangunan dan juga benda-benda bersejarah menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang untuk dikunjungi. Nuansa artistik dan memorabilia masa lalu menjadi sajian utama dari berbagai destinasi wisata berbasis sejarah arsitektural.

Dari sekian banyak lokasi tersebut, yang mungkin wajib anda coba kunjungi adalah sebuah benteng bernama Van Der Wijk atau yang dikenal juga dengan Benteng Gombong ini dibangun sejak tahun 1818. Hingga kini setelah era kolonialisme berakhir benteng ini masih kokoh berdiri dan menjadi daya tarik tersendiri yang bisa anda kunjungi.

Benteng Van Der Wijk Gombong ini memang dikenal memiliki arsitektur yang sangat unik dan menawan. Tidak mengherankan banyak orang yang kemudian tertarik datang berkunjung ke lokasi tersebut. para wisatawan biasanya datang untuk menikmati arsitektur dari benteng megah ini dengan cara mengabadikannya ke dalam jepretan kamera. Banyak komunitas fotografi, bahkan yang datang dengan keperluan pre-wedding menggunakan benteng tersebut sebagai lokasi pemotretan.

Selain diguakan sebagai lokasi pemotretan, beberapa kali benteng tersebut dijadikan pula sebagai lokasi untuk melakukan shooting untuk film layar lebar dan juga video klip. Jika anda pernah melihat film The Raid yang mendunia, maka dalam salahsatu adegannya mereka mengambil setting benteng kolonial ini. selain itu band besar semacam Slank pun datang untuk mempergunakan lokasi tersebut.

Seiring dengan waktu, pihak pengelola benteng Van Der Wijk tersebut juga mengembangkan potensi wisata dari lokasi tersebut dengan membangun beberapa taman bermain dan juga hotel sebagai penginapan bagi mereka yang berkunjung. Selain itu terdapat beberapa wahana lain, seperti kereta gantung hingga terapi ikan untuk memanjakan pengunjung yang singgah. ( Sumber : ketahui.com )