Tari Rejang, Sebuah Tari Pengabdian kepada Leluhur
Menari adalah salah satu cara yang digunakan manusia untuk menjalani ritual kepercayaan. Bagi masyarakat Bali, khususnya yang beragama Hindu, tari bukan hanya sebagai kegiatan seni namun juga bagian dari upacara keagamaan. Dalam hal ini, terdapat dua unsur kebudayaan yang saling berkaitan yaitu seni dan agama, dan Tari Rejang merupakan salah satu tarian yang mengandung kedua unsur tersebut.
Koreografi dalam Tari Rejang sangat sederhana, tidak seperti tari lain yang memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi. Dalam Tari Rejang, tak lebih dari 10 ragam gerak yang disajikan, sehingga gerakan yang ditampilkan dilakukan berulang-ulang. Tarian ini lebih menekankan pada nilai rasa dan penghayatan yang amat dalam.
Pada bagian akhir tarian, biasanya dilanjutkan dengan Tari Perang menggunakan berbagai macam senjata seperti Tombak, Gada, Cakra, Bajra, Bandrang dan lain sebagainya. Tari Perang menceritakan peperangan Dewata Nawasanga dengan para Raksasa ketika memutar Gunung Manara untuk merebut Tirta Amertha. Hingga kini Tari Rejang masih banyak ditampilkan di Bali dan beberapa tempat di Indonesia terutama saat merayakan upacara-upacara besar. Tari ini sudah mengalami pergesaran fungsi, tak hanya sebagai ritual keagamaan namun juga sebagai sarana hiburan.
( Sumber : kebudayaanindonesia.net )
Tidak ada komentar
Posting Komentar