Header Ads


Kujang, Senjata Berunsur Magis

Kujang berasal dari kata kudihyang, kudi diambil dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib, sebagai jimat dan penolak bala. Benda pusaka yang memiliki kekuatan dari para dewa ini biasanya digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya. Kujang diletakkan di dalam peti atau meletakkannya di atas tempat tidur. Sedangkan Hyang diartikan sebagai Dewa.
Senjata yang diakui sebagai senjata tradisional masyarakat Jawa Barat (Sunda) ini, digunakan pula sebagai lambang organisasi dan pemerintahan, senjata ini juga digunakan sebagai peralatan pertanian, dan sering dikaitkan dengan hal magis.
Mengikuti perkembangan jaman, Kujang mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi, dan makna. Mulanya senjata ini adalah peralatan pertanian, lalu berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki karakter dan menjadi senjata yang bernilai simbolik dan sakral.
Kujang memiliki sisi ketajaman. Bagian-bagian yang terdapat dalam kujang adalah papatuk/congo yaitu ujung kujang yang menyerupai panah), eluk/silih yaitu lekukan pada bagian punggung, tadah yaitu lengkungan menonjol bagian perut, dan mata yaitu lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak).
Bahan kujang pun sangat unik, cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori, dan banyak mengandung unsur logam alam. Kujang terbagi dalam empat fungsi, di antaranya Kujang Pusaka (lambang keagungan dan pelindungan keselamatan), Kujang Pakarang (untuk berperang), Kujang Pangarak (sebagai alat upacara), dan Kujang Pamangkas (sebagai alat berladang). Selain itu terdapat pula bilah kujang berbentuk wayang kulit dengan tokoh wanita sebagai simbol kesuburan.
( Sumber : kebudayaanindonesia.net )

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.