Sejarah Kompleks Makam Kasedengan
Kompleks makam ini terletak di Kompleks Raja-Raja Indragiri di Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat. Di dalam Kompleks Makam Sultan Kasedengan terdapat 3 buah makam. Makam terpentng dalam kompleks makam ini adalah Makam Sultan Kasedengan.
Sultan ini bukan merupakan sultan yang mempunyai kekuasaan (raja), tetapi semacam oejabat pengawas (Sultan Pengawas) yang bertugas mengawasi aset-aset Kerajaan Indragiri di Deli-Serdang. Jadi, Sultan Kasedengan bukan termasuk deretan sultan-sultan Indragiri yang mempuyai kekuasaan di wilayah tertentu.
Makam Sultan Kasedengan berada di sebelah barat Kompleks Makam Narasinga II dengan jarak kurang lebih 100 meter. Nisan Makam Sultan Kasedengan terbuat dari granit dan jirat, dilapisi porselen warna putih dengan panjang jirat 235cm dan lebar 122cm.
Nisannya berbentuk tanduk kerbau yang bagian atasnya terdapat ragam hias ceplok bunga dan pilin. Tinggi nisan 70cm, lebar 31cm, dan tebal 31cm. Bagian dasar nisan berbentuk segi empat dengan dua ukiran berbentuk segi empat yang dipahat, serta di bagian atasnya ada satu bonggolan yang di bagian tenngahnya berbentuk segitiga.
Secara arkeologis, kompleks makam inni mempunyai nilai yang cukup tinggi. Hal ini tampak dari nisan-nisan yang ada masih asli dengan bentuk yang artistic. Nisan Sultan Kasedengan merupakan nisan tipe Aceh, terbuat dari batu andesit, sedang di samping kirinya (tidak diketahi siapa tokohnya), memakai nisan tipe gada (Riau). Jirat pada nisan-nisan di kompleks makam ini sudah ditutup dengan pondasi semen dan dilapisi marmer.
Secara historis, kompleks makam ini juga bernilai tinggi, karena tokoh-tokoh yang dimakamkan di sini cukup jelas historisnya. Selain itu, tokoh yang dimakamnkan (Sultan Kasedengan) juga mempunyai kedudukan yang istimewa, jika dilihat dari gelar dan jabatannya.
Dilihat dari bentang alam dan budaya, kompleks makam ini cukup bernilai tinggi. Hal ini karena lingkungan alamnya relatif masih asli dan termasuk dalam kawasan pedesaan (rural area).
Dari sudut bentang budaya, kompleks makam ini juga cukup bernilai tinggi. Hal ini karena kompleks makam ini berada pada kawasan Kompleks Makam Raja-Raja Indragiri di Kota Lama.
Dengan demikian, Kompleks Makam Sultan Kasedengan ini masih cukup memiliki nuansa bentang budaya yang asli.
Secara fungsional, kompleks makam ini masih memiliki kesinambungan fungsi. Hal ini difungsikan sebagai makam. Adapun jika dilihat dari aspek kelangkaan, kompleks makam ini tidak begitu bernilai tinggi.
Hal ini karena bentuk dan jenis nisan yang ada merupakan bentuk dan jenis nisan yang umum ditemukan di daerah Riau, yaitu nisan tipe Aceh dan tipe Riau.
Sebagai identitas dan jati diri, serta simbolitas kedaerahan, kompleks makam ini cukup bernilai tinggi. Hal ini karena tokoh yang dimakamkan di sini adalah seorang pejabat tinggi bergelar sultan, walaupun tidak punya kekuasaan atas negara/kesultanan.
Dilihat dari potensi pengembangan dan pemanfaatan, kompleks makam ini cukup berpotensi. Hal ini didukung oleh keberadaan Kompleks Makam Raja-Raja Indragiri di Kota Lama, di mana Kompleks Makam Sultan Kasedengan adalah salah satu kompleks makam yang terdapat di dalamnya.
Dalam kawasan kompleks makam ini, juga terdapat Kompleks Makam Narasinga II, Makam Usman Fadillah (Mangkubumi Kerajaan Indragiri), dam Makam Andi Sumpu Jeksibesi (Panglima Kerajaan Indragiri). Pengembangan dan pemanfaatan situs ini dapat diarahkan ke wisata alam, sejarah, budaya, dan religi.
( Sumber : kebudayaanindonesa.net )
Tidak ada komentar
Posting Komentar