Wayang: Tontonan dan Tuntunan
Wayang dikenal sebagai salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Bagi masyarakat kita , seni pertunukan tersebut sangat dekat dengan kehidupan terutama masyarakat Jawa dimasa lampau. Cerita yang diangkatnya menjadi referensi hidup kebanyakan masyarakat dan nama-nama tokohnya banyak digunakan untuk menamai anak misalnya Sinta, Sekartaji, Permadi, Pandu, Rama, Bima dll. Pementasan wayang pun masih banyak dilakukan dalam berbagai acara, bahkan sering menjadi wajib hukumnya jika dikaitkan dengan ritus-ritus tertentu seperti ruwatan . Tidak dipungkiri bahwa keberhasilan wayang menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat karena ia menjalankan fungsinya sebagai hiburan.
Pada jaman dahulu, sumber hiburan tidaklah sebanyak saat ini. Masyarakat menikmati hiburan ketika pihak kraton mengadakan pertunjukan atau pentas seni yang dibuka untuk umum, antara lain tari dan wayang. Bahkan bangunan kraton kerap memiliki area khusus untuk sebuah pertunjukan wayang biasanya di antara Pendopo dan bangunan utama.
Akan tetapi berbeda dengan hiburan yang berkembang saat ini yang melupakan aspek pendidikan dan pengajaran, wayang berhasil memadukan dua fungsi yaitu fungsi pendidikan dan hiburan. Nilai-nilai dan ajaran berhasil tersampaiakan dengan cara yang menarik dan menyenangkan.
Bentuk hiburan pada wayang umumnya terletak pada kekonyolan-kekonyolan beberapa tokoh yang diselipkan dalam tokoh-tokoh serius , banyolan dalang dan kecerdikannya (melalui tokoh wayang) mengajak penonton untuk menertawakan diri sendiri dan keadaan sosial. Selain aluanan musik gamelan dan sinden yang mengiringi pementasan wayang.
Meski banyak dibumbui banyolan pada tokoh-tokohnya, nilai-nilai selalu terselip didalamnya. Dalam keseluruhan ceritanya mengandung unsur epistimologi atau falsafah makna, etik atau pandangan-pandangan moral, bahkan spiritual yang menjadi inti sari pesan cerita dalam pertunjukan wayang.
Wayang dapat menjadi sebuah tontonan segaligus tuntunan.
( Sumber : kebudayaanindonesia.com )
Tidak ada komentar
Posting Komentar