Header Ads


RDTR Selatan Kota Cirebon, Kawasan Pertanian Dan Agrobisnis

Kota Cirebon (89,2 CR) - Sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Cirebon, wilayah selatan didominasi daerah perbukitan dan akan tetap dijadikan pusat lahan pertanian, meskipun masih bisa diberikan space untuk pembangunan.

Kepala Badan BP4D Kota Cirebon, Arif Kurniawan ST menyampaikan bahwa perbandingan yang diterapkan antara lahan pertanian dan pembangunan, di wilayah selatan 80 persen akan tetap menjadi lahan pertanian, sedangkan space untuk pembangunan fisik hanya 20 persen saja.

"Sesuai dengan RDTR, kawasan Selatan untuk pusat pertanian, tetapi bukan berarti tidak ada bangunan, proporsi luas bangunan dan luas lahan 80:20," ungkap Arif, Kamis (2/8/18).

Namun menjadikan wilayah Selatan pusat lahan pertanian tidak segampang rencana daerah tersebut tandus dan gerbang maka oleh sebab itu harus ada diantisipasi dini diantaranya membuat lahan tadah hujan.

"Ada rekayasa yang harus dilakukan, karena lahan tadah hujan, seperti dibuat embung dan mengembangkan sistem hidroponik," lanjut Arif.

Selain itu, terdapat program yang mengarah kepada peningkatan SDM untuk masyarakat sekitar, sehingga kedepan akan terjadi proses simbiosis mutualisme, dengan lahan pertanian yang luas di Wilayah Selatan. Akan ada dampak positif terhadap perekonomian masyarakatnya.

Saat ini, pembangunan akses menuju wilayah Selatan sudah mulai digencarkan, betonisasi sudah masuk dan bahkan kelurahan Argasunya  menjadi sasaran pengentasan kawasan kumuh dari pemerintah pusat. 

"Persoalan lainnya adalah sosial ekonomi yang saling terkait, tetapi SDM juga penting untuk diperhatikan, karena menurut hitungan saya, hampir 81 persen warga disana tidak selesai SD, kita berharap kedepan bisa bekerja sama dengan pihak pesantren untuk meningkatkan kualitas dan skill masyarakatnya," ujar Arif. [Wlk]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.