Header Ads


Cawapres Sandi Kritik Sikap Pemerintah Soal Kenaikan BBM

Kota Cirebon (89,2 CR) - Presiden Joko Widodo menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Alasan penudaan harga Premium itu karena menunggu kesiapan Pertamina. Keputusan tersebut membuat Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Sandiaga Salahudin Uno angkat bicara, Sandiaga menilai keputusan pemerintah menunda kenaikan harga Premium bisa berdampak pada aktivtas Usaha Kecil Menengah (UKM). Kondisi demikian, dikatakan Sandiaga, akan terjadi lonjakan permintaan terhadap Premium, sehingga bisa menimbulkan kelangkaan Premium.

"Beruntung Premium kenaikannya ditunda. Tapi kami khawatir. Kalau terjadi kelangkaan, maka akan menimbulkan tekanan, khususnya pelaku UKM. Pabrik-pabrik dan UKM ini terancam karena biaya operasinya yang terus meningkat," kata Sandiaga usai memberikan pelatihan Oke Oce di Andalus City, Kecamatan Harjamukti, (11/10/18).

Sandiaga mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi Indonesia.saat ini dengan harga minyak dunia terus mengalami kenaikan mendesak Pertamina dan pemerintah untuk menaikan harga BBM. ‎
"Enam sampai tujuh bulan ke depan harus ada langkah kongkrit. Jangan sampai karena ini musim politik, kebijakan yang baik ditunda. Pisahkan dulu proses politiknya. Kita harus duduk bersama menyikapi hal ini," katanya. 

Diketahui, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi, jenis Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non-PSO mulai Rabu (10/10) pukul 11.00 WIB. Kenaikan harga ini berlaku di seluruh pelosok Tanah Air kecuali di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.

Bahkan, Pemerintah sempat menggelar konferensi pers untuk menaikan harga BBM Subsidi Premium, namun beberapa saat kemudian keputusan tersebut dibatalkan, dan kenaikan harga Premium ditunda hingga waktu yang tidak dapat ditentukan, menunggu kesiapan Pertamina [Wlk]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.