Hari Santri, PBNU Akan Adakan Festival Tajug Di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon

Kab Cirebon (89,2 CR) - Peringatan Hari Santri Nasional, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Keraton Kasepuhan mengadakan Festival Tajug dari tanggal 20-22 Oktober 2018. Acara ini akan diisi berbagai pertunjukan dan lomba yang diikuti santri serta masyarakat se Wilayah III Cirebon.

Ketua Panitia sekaligus pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Musthofa Aqil Siroj mengatakan, kegiatan Festival Tajug ini untuk mengajak masyarakat mengamalkan wasiat Sunan Gunung Jati "Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin". Tajug atau masjid kecil keberadannya sangat penting dalam pembinaan akidah akhlak, oleh sebab sudah seharusnya tajug kembali dimakmurkan dengan diramaikan berbagai kegiatan religi.

"Wasiat Sunan Gunung Jati masih sangat relevan dengan kehidupan saat ini. Tajug memiliki arti hubungan dengan Allah dan fakir miskin hubungan antar sesama, atas dasar itu kami adakan Festival Tajug bekerjasama dengan Kesultanan Kasepuhan, karena saat penyebaran islam para wali selalu melibatkan keraton sebagai media untuk penyebaran islam, ungkapnya kepada awak media, Selasa (2/10/18).

Masih kata KH Musthofa Aqil, Festival tajug sebagai salah satu ikhtiar menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memakmurkan masjid dan optimalisasi potensi islam demi mewujudkan peradaban dan kebudayaan islam menuju cita-cita masyarakat yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur. 

"Tajug harus kembali dimakmurkan. Tajug tempat pembinaan akidah, keraton tempatnya budaya, jika semua berjalan beriringan maka akan tercipta Indonesia yang damai tanpa ada perselisihan atau saling menghina satu sama lain, " imbuhnya. 

Dalam kegiatan ini akan diadakan Lomba adzan pitu, pentas musik budaya, Tajug Ekpo dan pertunjukan lainnya. Acara ini ditutup dengan 10 ribu santri sarungan yang dihadiri presiden RI Joko Widodo. 

"Acara ini rencananya akan ditutup dengan santri sarungan, dan di hadir Presiden RI," pungkasnya. [Wlk]