Header Ads


DKIS Kota Cirebon Belajar Smart City Ke Kabupaten Badung

Kota Cirebon (89,2 CR) - Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik bersama awak media lokal dan nasional yang bertugas di wilayah Kota Cirebon studi banding ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (5/11/18). Studi banding ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh program Smart City Kabupaten Badung dan hubungan media dengan pemerintah setempat. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Badung, I Wayan Weda Dharmaja menjelaskan, Kabupaten Badung menganggarkan 30 Miliar untuk membangun infrastruktur, software dan hardware untuk program smart city. Anggaran terbesar untuk membangun infrastruktur karena hampir seluruh wilayah Badung tertanam kabel fiber optik untuk menunjang program tersebut. 

"Infrastruktur kami sedang di bangun, mudah - mudahan dalam waktu dekat bisa selesai. Hampir seluruh wilayah badung kami tanam fiber optik agar tidak lagi terkendala jaringan," ungkapnya kepada awak media. 

Meski belum dimulai namun Kabupaten Badung sudah mempersiapkan cctv, aplikasi dan video tron. Tercatat sudah 168 cctv terpasang di 117 wilayah di Kuta dan Kuta utara. Cctv ini menggunakan teknologi terbaru dengan jarak pantau sampai delapan kilo meter. Sementara untuk videotron menggunakan teknologi laser dan 34 aplikasi sudah dibuat. 

"Sebagai salah satu daerah tujuan wisata keamanan itu nomor satu, jadi kami sudah memasang ratusan cctv di obyek vital dan tempat - tempat tertentu. Sementara Command Center sedang kami bangun, kami gunakan teknologi yang di datangkan langsung dari luar negri, " jelasnya. 

Di tempat yang sama sekretaris DKIS Kota Cirebon Maruf Nuryasa mengaku berterima kasih dengan pemerintah Kabupaten Badung yang sudah menerima kunjungan dari DKIS dan insan media. Meski Kota Cirebon kecil, namun masuk diantara 25 Kota dan Kabupaten yang sudah menjalankan program smart city. Dengan anggaran dan SDM yang terbatas, program ini tetap berjalan. 

"Kami berterima kasih kepada Kabupaten Badung sudah menerima rombongan dengan baik. Kota Cirebon meski kecil tapi terpilih untuk menerapkan program smart city. Alhamdulillah sudah dilakukan semua hanya tinggal memperbaiki kekurangan yang ada," imbuh dia. 

Hasil studi banding ini akan menjadi bahan evaluasi DKIS untuk menerapkan beberapa program yang dianggap bisa di gunakan Kota Cirebon. Bukan hanya itu usai kegiatan ini DKIS akan lebih gencar sosialisasi kepada masyarakat aplikasi penunjang program smart city dan layanan 112 panggilan darurat yang belum lama ini diluncurkan. [Wlk] 




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.