Header Ads


Ini Asal Mula Gong Sekaten Keraton Kanoman Kota Cirebon

Kota Cirebon (89,2 CR) - Keluarnya Gong Sekaten dari Bangsal Ukiran (Gedong Pejimatan) merupakan tradisi yang berlangsung dalam satu tahun sekali tepatnya pada tanggal 07 Muwal-Pat-Ma (Mulud) Kalender Aboge Keraton. Proses keluarnya Gong Sekaten ini menjadi penanda akan dibunyikanya Gong pusaka tersebut. 

Momen keluarnya Gong Sekaten menurut Ratu raja Arimbi Nurtina sebagai juru bicara Keraton Kanoman menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat  Cirebon dan sekitarnya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana wujud rupa Gamelan pusaka  yang hanya muncul sekali dalam setahun itu.

"Silahkan buat masyarakat yang ingin melihat gong Sekati peninggalan para wali hanya pada perayaan muludan di Keraton Kanoman. Gong Sekati dikeluarkan sampai dengan malam pelal," kata Arimbi kepada awak media, Sabtu (17/11/18). 

Masih kata Arimbi, Gong Sekaten merupakan seperangkat Gamelan pusaka milik Keraton Kanoman Cirebon yang awalnya dari Keraton Demak. Gamelan Sekaten itu dihadiahkan kepada Ratu Wulung Ayu (putri Sunan Gunung Jati dengan istrinya Nyimas Tepasari dari Majapahit) yang pada saat itu baru saja ditinggal wafat suaminya, yakni Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor, Raja Demak Bintoro kedua setelah Raden Fattah. 

"Gong Sekati ini punya nilai sejarah yang tinggi, selain peninggalan para wali, Gong ini juga hadiah dari raja Demak pada masa itu, oleh sebab itu dirawat dengan baik oleh keluarga Keraton Kanoman," jelasnya. 

Lebih lanjut Arimbi menerangkan, pada saat Ratu Wulung Ayu hendak pulang ke Cirebon, putri Sunan Gunung Jati tersebet diberikan hadiah oleh Sultan Trenggono, Raja Demak Bintoro ke III. Oleh Ratu Wulung Ayu Gamelan Sekaten itu dibunyikan setiap bulan mulud dalam peringatan Panjang Jimat.

Pada saat Kesutanan terpecah menjadi dua Sultan, Gamelan Pusaka tersebut jatuh waris kepada Sultan Kanoman kang Jumeneng ing Keraton Kanoman dan sampai sekarang, Gamelan Sekaten masih tetap menjadi tradisi yang dikeluarkan dan dibunyikan pada bulan Mulud untuk menghormati kelahiran Gusti Rosul dan media Islamisasi di Cirebon. 

Gamelan pusaka tersebut menjadi saksi bisu kebesaran tradisi Islam di Cirebon tepatnya di Keraton Kanoman Cirebon. Gong Sekaten hanya boleh dikeluarkan dan diambil oleh abdi dalem Keraton Kanoman dengan disaksikan oleh Sultan Raja Muhammad Emirudin (Sultan Kanoman XII) beserta para Pinangeran Keraton Kanoman. [Wlk]. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.