Media Di Cirebon Diajak Cerdas Membuat Berita Trafficking

Kota Cirebon (89,2 CR) - Masyarakat Peduli Media (MPM) Yogyakarta bersama Blogger, penulis dan wartawan yang bertugas di Cirebon mengadakan diskusi dengan tema "Trafficking dan Peran Media Dalam Pencerahannya" di salah satu hotel di Kota Cirebon, Kamis (22/11/18). Diskusi ini untuk memberikan edukasi kepada media dalam meliput berita trafficking dari sudut pandang yang berbeda.

Budhi Hermanto Direktur Perhimpunan MPM mengatakan,pemerintah serius menangani kasus trafficiking bahkan telah membuat untuk Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 dan Undang Undang no 14 tahun 2009 sebagai efek jera kepada pelaku dan mencegah kasus trafficking muncul kembali. Sayangnya bedasarkan data yang ada trafficking terus mengalami peningkatan. 

"Jawa Barat dan Jawa Tengah banyak terjadi trafficking, ini yang terungkap, masih banyak yang tidak terungkap, meski sudah ada regulasi dengan saksi yang berat, namun tidak membuat jera para pelakunya," katanya kepada awak media. 

Media menurut Budhi berperan penting menyampaikan informasi kepada masyarakat, akan modus pelaku trafficking dan cara pencegahannya. Media pun tidak membuat berita kasus trafficking lebih menyudutkan kepada korban, melainkan kepada pelaku dan penyebab kasus itu terjadi. 

"Media ini yang langsung bersentuhan dengan masyarakat oleh sebab itu sangat dibutuhkan untuk mengedukasi bahaya, modus dan cara pencegahannya. Dengan cara ini tidak lagi ada muncul kasus trafficking terjadi kembali," ungkap dia. 

Dalam meliput kasus trafficking, wartawan dituntut bekerja sesuai fakta yang ada, tidak mengorbankan korban dan mengawal kasus sampai tuntas. Wartawan dilarang menggali informasi yang tidak ada kaitannya dengan kasus trafficking, media juga tidak membuat judul ke arah yang vulgar. 

"Memberitakannya pelaku dan penyebabnya, bukan korban sampai menggali informasi yang tidak relevan dengan kejadian tersebut," tambahnya. 

Dirinya berharap dari diskusi dengan media di Cirebon ini ada kesimpulan yang bisa mencegah dan mengurangi trafficking di Indonesia khususnya wilayah 3 Cirebon. [Wlk]