Header Ads


DLH Kota Cirebon Siapkan Perwali Pembatasan Sampah Plastik

Kota Cirebon (89,2 CR) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon segera membuat Peraturan Wali Kota (Perwali) pembatasan sampah plasik. Upaya ini untuk menekan sampah plastik yang jumlah terus mengalami peningkatan, terlebih sampah plastik sulit terurai. 

Kepala DLH Kota Cirebon, RM Abdullah Syukur mengatakan, Perwali tentang pembatasan sampah plastik di Kota Cirebon dirasa perlu, mengingat saat ini salahsatu penelitian internasional menyatakan bahwa Indonesia dinobatkan sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, terutama di pantai.

"Walikota sudah menargetkan Cirebon bersih 2020, dan kita sedang menyiapkan turunan dari Perda nomor 04/2018 tentang pengelolaan sampah, salahsatunya Perwali tentang pembatasan sampah plastik," ungkap, Senin (23/9/19). 

Persiapan untuk pengajuan Perwali ke meja Walikota tengah dilakukan, dimana ia telah mengirim petugas untuk melakukan studi banding ke Bogor, salahsatu daerah yang sudah menjalankan perwali serupa.

"Kita sudah studi banding ke Bogor, dean hasilnya dalam waku dekat kita akan bahas dengan tim," lanjut Syukur.

Hasil studi banding akan dikomparasikan dengan draft Perwali yang sudah disusun tim di DLH, untuk kemudian dikonsultasikan dengan bagian hukum di sekretariat daerah agar Perwali yang dimaksud tidak bersinggungan dengan payung hukum lainnya.

"Kita juga sedang susun dratf, setelah selesai kita konsultasi dengan bagian hukum di Setda. Walikota sudah memerintahkan kami untuk membatasi sampah, dan kita menindaklanjuti itu," jelas Syukur.

Beberapa hal yang mendasari munculnya dibuat payung hukum untuk membatasi sampah plastik, dituturkan Syukur, selain Indonesia sudah disebut sebagai negara kedua penghasil sampah plastik, ini juga merupakan upaya untuk meminimalisir sampah plastik di daerah.

Pasalnya, dari berbagai gerakan kebersihan yang dilakukan, baik oleh dinas maupun dimasyarakat, sampah yang dibersihkan dan dikumpulkan sangat didominasi oleh sampah jenis plastik.

"Ini berawal dari hasil penelitian bahwa Indonesia ada di nomor dua sebagai negara penghasil sampai plastik di dunia, ditambah hasil kerja bakti kita selama ini, sampah didominasi sampah plastik, semacam kantong kresek dan kemasan instan, dan kita tahu mengurainya sangat susah, mudah-mudahan Perwali ini akhir bulan bisa selesai," tambah Syukur. [Wlk]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.