Header Ads


Survei Ke TPA Kopi Luhur, Wawali Kota Cirebon Optimis Hibah Jerman Terwujud

Kota Cirebon (89,2 CR) - Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawaty bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan perwakilan dari pemerintah Jerman survei langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Rencananya tempat ini akan dijadikan pabrik pengolahan limbah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF). 

Dikatakan Eti Herawaty, bedasarkan hasil survei, lahan TPA cukup untuk dibuat pabrik pengolahan RDF, namun harus memperjelas status kepemilikan tanah. Terdapat aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon dan PD Pembangunan. 

"Hasil survei secara keseluruhan lahan di TPA Kopi Luhur untuk dibuat pabrik RDF terpenuhi. Tahap selanjutnya memperjelas status tanah yang akan dibangun seluas 5 hektare," katanya kepada awak media. 

Sementara itu konsultan dari pemerintah Jerman Rafianti mengatakan, yang terpenting dalam penerima hibah dari Jerman adalah ketersediaan lahan. Seluruh Indonesia ada 6 kota yang mendapatkan hibah tersebut, salah satunya Kota Cirebon. Untuk Kota Cirebon sampah yang akan digunakan untuk bahan RDF sudah sesuai tinggal ketersediaan lahan. 

"Yang terpenting ketersediaan lahan. Kalau itu sudah maka akan ada survei lanjutan pada bulan Febuari 2020 untuk Feasibility Study (FS)," ujarnya. 

Tahapan ini akan mengkaji lebih dalam terkait pembuatan IMB, izin Amdal dan sebagainya. Perkiraan dalam pembangunan baru bisa dilaksanakan pada tahun 2023. RDF sendiri bisa digunakan untuk bahan bakar pengganti batu bara yang bisa digunakan untuk pabrik semen dan PLTU. 

Sementara itu Kepala DLH Kota Cirebon Abdullah Syukur menambahkan, tahap selanjutnya akan mengirim data mengenai volume sampah Kota Cirebon perhari termasuk sampah organik dan non organik. Data tersebut untuk menentukan berapa RDF yang dihasilkan dari sampah tersebut. [Wlk]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.