Cuaca Buruk Nelayan di Pantura tidak melaut
KOTA CIREBON (89,2 CR) - Sudah hampir seminggu lebih pesisir kota Cirebon diselimuti cuaca ekstrim. Angin dan ombak besar menjadi faktor penghalang aktivitas keseharian mereka. Kondisi ini diperkirakan akan bertahan hingga Maret mendatang dengan kondis tersebut para nelayan di kampung Pesisir Kota Cirebon tidak melaut.
Wawan salah satu nelayan mengatakan sudah lebih dari seminggu tidak pergi melaut. Biasanya dia mencari nafkah hingga perairan Indramayu. wawan mengatakan dia mampu membawa hasil jerih payahnya tiap hari sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. "Kadang ditemani, tapi paling sering sendirian saja. Lumayan sehari kadang mencapai Rp100 ribu dari menjual hasil laut," katanya.
Di jelaskan wawan, seminggu yang lalu, dia melaut hanya sampai perairan Mundu saja. Pasalnya, angin dan ombaknya sangat besar. Otomatis, semakin dekat jarak tempuh, semakin sedikit pula hasil tangkapannya.Karena tak melaut, dia memanfaatkan waktu untuk memperbaiki alat-alat kerjanya yaitu, salah satunya perahu, dengan mengecat dan menambal yang memgalami kebocoran.
Perbaikan perahu juga dilakukan oleh nelayan lainnya di pesisir saat sedang tidak melaut. Sopan, nelayan Kecamatan Gebang mengatakan masa angin dan ombak besar dia manfaatkan untuk membuka dan memperbaiki perahu, selain perawatan mesin perahu. Bahkan, dia juga mengatakan, di daerahnya nelayan banyak yang sedang tidak melaut.(Jums-CR)
Wawan salah satu nelayan mengatakan sudah lebih dari seminggu tidak pergi melaut. Biasanya dia mencari nafkah hingga perairan Indramayu. wawan mengatakan dia mampu membawa hasil jerih payahnya tiap hari sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. "Kadang ditemani, tapi paling sering sendirian saja. Lumayan sehari kadang mencapai Rp100 ribu dari menjual hasil laut," katanya.
Di jelaskan wawan, seminggu yang lalu, dia melaut hanya sampai perairan Mundu saja. Pasalnya, angin dan ombaknya sangat besar. Otomatis, semakin dekat jarak tempuh, semakin sedikit pula hasil tangkapannya.Karena tak melaut, dia memanfaatkan waktu untuk memperbaiki alat-alat kerjanya yaitu, salah satunya perahu, dengan mengecat dan menambal yang memgalami kebocoran.
Perbaikan perahu juga dilakukan oleh nelayan lainnya di pesisir saat sedang tidak melaut. Sopan, nelayan Kecamatan Gebang mengatakan masa angin dan ombak besar dia manfaatkan untuk membuka dan memperbaiki perahu, selain perawatan mesin perahu. Bahkan, dia juga mengatakan, di daerahnya nelayan banyak yang sedang tidak melaut.(Jums-CR)
Tidak ada komentar
Posting Komentar