Suasana Pasar Maulid di Kasepuhan Sepi pengunjung
KOTA CIREBON (89,2 CR) - Pedagang musiman di pelataran komplek keraton kasepuhan cirebon mengeluh dengan kondisi musim hujan yang bertepatan dengan akan dilaksanakan Tradisi “Muludan” atau emperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini.
Kondisi ini dikeluhkan para pedagang yang berada dipelataran Komplek Kraton Kasepuhan sudah kurang satu Minggu menempati lokasi disana. Mereka merupakan pedagang musiman yang mengadu nasib saat menjelang Peringatan Maulid Nabi.
Pantauan Cirebon Radio suasana pasar malam di pelataran komplek keraton kasepuhan Cirebon nampak kurang begitu ramai dibanding tahun lalu. Pendapatan para pedagang menurun diakibatkan kurangnya pengunjung saat musim hujan.
Nendi , salah satu pedagang pakaian yang hampir tidak pernah absen berjualan saat Muludan disana mengeluhkan pendapatannya menurun dibanding tahun lalu. “Karena musim hujan, pengunjung pun berkurang, dan terpengaruh omsetnya menurun, mas”. Ujarnya
Hal senada diungkapkan Deni, pengusaha “Kemidi Puter”. Saat hujan, “Kemidi Puter” miliknya tidak bisa beroperasi karna terlalu beresiko bagi pengunjung.
“pengunjung sepi kalau hujan, dan kemidi puter terpaksa tidak dijalankan kalau hujan, apalagi hujan angin, khawatir rubuh nanti”. Katanya.
Tidak hanya para pedagang yang mengeluhkan kondisi ini, tukang parkir dadakan yang banyak terdapat di sekitar kratonpun mengeluhkan hal yang sama. “kalau musim hujan gini otomatis pendapatan menurun, karena kebanyakan pengunjung pake angkot dibanding motor”.(Jums-CR)
Kondisi ini dikeluhkan para pedagang yang berada dipelataran Komplek Kraton Kasepuhan sudah kurang satu Minggu menempati lokasi disana. Mereka merupakan pedagang musiman yang mengadu nasib saat menjelang Peringatan Maulid Nabi.
Pantauan Cirebon Radio suasana pasar malam di pelataran komplek keraton kasepuhan Cirebon nampak kurang begitu ramai dibanding tahun lalu. Pendapatan para pedagang menurun diakibatkan kurangnya pengunjung saat musim hujan.
Nendi , salah satu pedagang pakaian yang hampir tidak pernah absen berjualan saat Muludan disana mengeluhkan pendapatannya menurun dibanding tahun lalu. “Karena musim hujan, pengunjung pun berkurang, dan terpengaruh omsetnya menurun, mas”. Ujarnya
Hal senada diungkapkan Deni, pengusaha “Kemidi Puter”. Saat hujan, “Kemidi Puter” miliknya tidak bisa beroperasi karna terlalu beresiko bagi pengunjung.
“pengunjung sepi kalau hujan, dan kemidi puter terpaksa tidak dijalankan kalau hujan, apalagi hujan angin, khawatir rubuh nanti”. Katanya.
Tidak hanya para pedagang yang mengeluhkan kondisi ini, tukang parkir dadakan yang banyak terdapat di sekitar kratonpun mengeluhkan hal yang sama. “kalau musim hujan gini otomatis pendapatan menurun, karena kebanyakan pengunjung pake angkot dibanding motor”.(Jums-CR)
Tidak ada komentar
Posting Komentar