Header Ads


SOUND CITY, Karya Film Dokumenter Pertama Dave Grohl

Dave Grohl semakin menancapkan cakar kegaharannya di ranah kreatif. Ia telah mengalami masa jaya Nirvana sebagai band paling bertaji di jamannya. Setelah itu ia membangun Foo Fighters hingga menjadi salah satu band cadas paling berjaya saat ini. Kini ia mencurahkan kreatifitasnya sebagai sutradara film dokumenter berjudul “Sound City”. Film ini berawal ketika Dave Grohl memutuskan untuk membeli konsol rekaman Neve 8028 yang merupakan sebuah mahakarya elektronik di bidang rekaman analog dari studio legendaris Sound City. Konsol tersebut pernah merekam berbagai karya fenomenal dari Neil Young, Fleetwood Mac, Tom Petty, Johnny Cash, Guns and Roses, Metallica, Nine Inch Nails, Rage Against The Machine dan banyak lagi sejak 40 tahun yang lalu.


“Sound City” bercerita tentang sentuhan manusia dalam musik, hilangnya seni rekaman analog dan tentang sejarah studio rekaman terhebat di Amerika Serikat bernama Sound City. Dengan semakin berkembangnya teknologi, rekaman semakin meluas dan bisa dilakukan siapa saja. Seni rekaman analog semakin kecil porsinya hingga akhirnya satu demi satu, studio rekaman harus gulung tikar. Tidak terkecuali, Sound City.


Hubungan personal Grohl dengan Sound City berawal di tahun 1991 ketika ia bersama Nirvana merekam album “Nevermind” yang kemudian meledak dan mengangkat nama mereka. Terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia, “Nevermind” merubah peta musik saat itu dan juga kehidupan Dave Grohl. Kini ia ingin membayar hutang budinya kepada Sound City dengan membeli konsol rekaman legendarisnya, merekam karya pada konsol itu dan membuat sebuah memoir untuk Sound City. Lagu-lagu yang direkam pun begitu spesial dengan mengajak nama besar untuk berkolaborasi seperti rekannya semasa di Nirvana, Krist Novoselic dan personil The Beatles, Paul McCartney. Tak hanya itu, ada juga Stevie Nicks, Rick Springfield, Trent Reznor, Joshua Homme dari Queens of the Stone Age, Rick Nielsen dari Cheap Trick, Lee Ving dari Fear, Corey Taylor dari Slipknot, Brad Wilk dan Tim Commerford dari Rage Against The Machine dan banyak lagi.


Dari lini perfilman juga ia mengajak nama-nama besar yang berhasil merekam sejarah seperti editor, Paul Crowder (Dogtown & Z Boys, Once In a Lifetime, Riding Giants) dan penulis, Writer Mark Monroe (The Cove, Once In a Lifetime, The Tillman Story).


Garapan Dave Grohl ini merangkum sebuah irisan sejarah musik. Ia mengajak artis-artis serta para produser dan para pekerja yang pernah merasakan keajaiban rekaman di antara bentangan kabel dan dinding-dinding studio Sound City untuk bercerita dalam film ini. Bagaikan artefak visual yang menggambarkan sentuhan manusia dalam musik dan seni rekaman analog yang kini telah sirna. Sebuah tontonan wajib bagi mereka yang peduli pada sejarah dan masa depan musik rock.


Sony Music Entertainment Indonesia juga ingin memuaskan khalayak pecinta musik di tanah air dengan merilis album “Sound City – Real to Reel” dan DVD film “Sound City” di Indonesia. Sebuah persembahan bagi pecinta musik demi sepenggal sejarah yang tak boleh diacuhkan karena begitu penting dalam perkembangan musik di masa kini dan tentunya masa depan. (dk-cr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.