Aunur Rofik Lil Firdaus
Industri musik Tanah Air, memakai
momentum bulan suci dalam menawarkan sajian lagu-lagu religi. Meski insan
musiknya bisa berkarya kapanpun, namun, jelang Ramadan, tak dipungkiri gairah
masyarakat untuk lebih mendekatkan diri pada Sang Khalik makin kental terasa.
Termasuk dalam kebiasaan menikmati sajian musik.
Sejak tahun 2005, tradisi itu
dipahami dengan baik oleh Opick. Secara konsisten penyanyi bernama
lengkap Aunur Rofik Lil Firdaus ini melempar album pop religi terbaru,
setiap tahun, jelang Ramadan. Tahun ini album itu bertajuk Ya Maulana,
yang dirilis pada jelang Ramadan 1434 H atau bulan suci yang jatuh pada Juli
2013 ini.
Sejak melempar tujuh album solo
plus satu album kompilasi The Best, Opick memang identik dengan bulan suci. Album Ya Maulana
yang diproduksi oleh Nadahijrah Forte Record ini melengkap beberapa
album sebelumnya, yaitu Istighfar (2005), Semesta Bertasbih
(2006), Ya Rahman (2007), Cahaya Hati (2008), Di
Bawah LangitMu (2009), Shollu Ala Muhammad (2010), The
Best of Opick (2011) dan Salam Ya Rosulullah (2012).
Ada 10 tembang yang
disajikan Opick di album terbarunya
ini. Dari segi lirik seperti biasa Opick mengeksplorasi syair tentang kedalaman
batin seorang hamba yang mengadu dan pasrah serta dan pada kebesaran Sang
Khalik. Lagu “Ku Tak Pernah Layak”. “Ajari Aku” atau “Tanpa DiriMu,”
adalah syair-syair yang mengajak kita untuk merenung, bahkan sebagai hamba kita
tak berdaya tanpa pertolongan Allah.
Ada juga sebagiaan lagu yang
liriknya merupakan puji-pujian pada Sang Pencipta, dan tentu salam untuk
Rasulullah. Misalnya dalam single “Ya Maulana”, yang menjadi lagu jagoan
dalam album ini.
Opick memiliki saat-saat istimewa tertentu dalam mendapatkan syair
bakal lirik lagu-lagunya. Lantaran usaha kekhusyukannya dalam beribadah salat,
dan totalitasnya dalam mengusung genre musik pop religi, ide menulis lagu -
lagu bisa didapat di mana saja. Ilham dari Tuhan adalah bentuk ‘tuntunan’ bagi Opick untuk mensyiarkan nilai-nilai
kebaikan lewat lagu-lagu karyanya.
Pria kelahiran 16 Maret 1974 ini
juga piawai mengolah aransemen musik yang membuat lagu-lagunya tak membosankan
didendangkan. Opick pun tak
pelit berbagi panggung. Di album-album sebelumnya, Opick berduet dengan
sejumlah penyanyi, di antaranya Amanda (“Alhamdulillah’) dan Melly
Goeslaw. (“Takdir”).
Dalam album Ya Maulana,
kali ini Opick berduet dengan Adiba Khanza, putri sulung mendiang Ustaz
Jefri Al-Buchori. Ini boleh dibilang sebagai pemenuhan obsesi Opick untuk kembali berduet dengan
sahabat. Sebelumnya, Opick sempat
berduet dengan mendiang Ustaz Gaul itu dalam tembang “Ya Robbana”.
Apa bedanya berduet dengan ayah dan sang putri?
Lewat tembang “Terimakasih
Ayah”, rasa haru boleh saja terbit di hati kita, mana kala melihat Adiba
menyanyikannya dengan penuh perasaan. Adiba tidak gagap berduet dengan Opick, sahabat ayahnya, meski ini kali pertama
dia merekam suara.
Sebagai sebuah perjalanan
kreatifitas dan spiritual, CD album yang distribusinya eksklusif dilakukan di
jaringan Indomaret di seluruh Indonesia itu, menunjukkan kematangan
seorang Opick. Si Tombo Ati, sudah menjadi kawan pengingat kita untuk
selalu kembali pada Sang Khalik.
Kerja sama Indomaret dengan Nadahijrah/Forte
Records ini adalah yang kedua setelah album Opick sebelumnya Salam Ya Rosulullah
(2012). Indomaret dengan lebih dari
7.900 gerai, Marcomm Sr
Manager PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Gondo Sudjoni, optimis album Ya
Maulana akan mengulang keberhasilan album Salam Ya Rosulullah yang
terjual lebih dari 64.000 copy.
“Kami optimis dengan didukung
lebih dari 7.900 gerai,yang jangkauannya sampai ke pelosok Tanah Air, penjualan album ini akan melampaui album
sebelumnya,” kata Gondo Sudjoni. Penjualan album Opick juga untuk memenuhi kebutuhan santapan rohani bagi pelanggan
Indomaret, selain kebutuhan jasmani dalam bulan Ramadhan.
Bukankah keimanan pun bisa
terpupuk bahkan lewat syair dan melodi indah lagu sekalipun?
Selamat menunaikan ibadah puasa…
Marhaban Ya Ramadan…!
Tidak ada komentar
Posting Komentar