Putri Keraton Kasepuhan Cirebon dilamar pengusaha Rotan
KOTA CIREBON (89,2 CR) - Ratu Raja Siti Fatimah putri dari Sultan Sepuh XIV keraton kasepuhan,PRA Arief Natadiningrat SE, Minggu (1/9), dilamar seorang pengusaha rotan bernama Muhammad Akbar, warga Kaliwulu Kabupaten Cirebon. Prosesi lamaran digelar di Keraton Kasepuhan dengan dihadiri kerabat keraton.
Keluarga keraton yang hadir saat itu adalah Permaisuri Keraton Den Ayu Anom Isye Natadiningrat, Putra Mahkota Elang Raja Luqman Zulkaedin, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, Elang Raja Muhamad Nusantara, dan wargi keraton kasepuhan.
Lamaran berlangsung sederhana dan khidmat. Orang tua dari Muhammad Akbar, yakni Sudirman dan Hj Yeti melalui juru bicaranya menyampaikan lamaran kepada Sultan Arief.
Pada kesempatan itu, Sultan Arief langsung memberikan jawaban bahwa lamaran diterima. Ditemui usai prosesi, Sultan Arief mengaku bersyukur putrinya dilamar pria asal Kaliwulu. "Kaliwulu itu salah satu daerah pembuat Kereta Singa Barong. Bersyukur putri saya dilamar orang kaliwulu" ujarnya.
Meski calon menantunya bukan dari keluarga keraton, Sultan Arief menerima dengan tangan terbuka. Karena menurut Sultan, sesuai dengan didirikannya Keraton Kasepuhan yang pondasinya Islam, tidak mengenal adanya perbedaan kasta.
"Kita tidak mengenal kasta, tidak membedakan antara orang keraton atau bukan, darah biru atau darah merah. Sekarang juga bukan jamannya perjodohan. Saya memberikan kebebasan kepada anak-anak, biarkan mereka berjalan secara alamiah, sesuai takdir," tambahnya.(Jums-CR).
Keluarga keraton yang hadir saat itu adalah Permaisuri Keraton Den Ayu Anom Isye Natadiningrat, Putra Mahkota Elang Raja Luqman Zulkaedin, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, Elang Raja Muhamad Nusantara, dan wargi keraton kasepuhan.
Lamaran berlangsung sederhana dan khidmat. Orang tua dari Muhammad Akbar, yakni Sudirman dan Hj Yeti melalui juru bicaranya menyampaikan lamaran kepada Sultan Arief.
Pada kesempatan itu, Sultan Arief langsung memberikan jawaban bahwa lamaran diterima. Ditemui usai prosesi, Sultan Arief mengaku bersyukur putrinya dilamar pria asal Kaliwulu. "Kaliwulu itu salah satu daerah pembuat Kereta Singa Barong. Bersyukur putri saya dilamar orang kaliwulu" ujarnya.
Meski calon menantunya bukan dari keluarga keraton, Sultan Arief menerima dengan tangan terbuka. Karena menurut Sultan, sesuai dengan didirikannya Keraton Kasepuhan yang pondasinya Islam, tidak mengenal adanya perbedaan kasta.
"Kita tidak mengenal kasta, tidak membedakan antara orang keraton atau bukan, darah biru atau darah merah. Sekarang juga bukan jamannya perjodohan. Saya memberikan kebebasan kepada anak-anak, biarkan mereka berjalan secara alamiah, sesuai takdir," tambahnya.(Jums-CR).
Tidak ada komentar
Posting Komentar