Header Ads


Gentong Haji, Tradisi Budaya Cirebon



Gentong Haji akan Anda dapati bila bertandang ke Kabupaten Cirebon di musim haji seperti sekarang. Karena di depan rumah para jemaah haji akan Anda dapati gentong tanah berisi air yang siap untuk diminum.

Siapapun boleh meminum ari dari gentong haji. Melalui gentong ini keluarga jemaah haji dan siapapun yang meminumnya saling berharap mendapatkan berkah. Sebuah tradisi yang telah dilakukan penduduk secara turun temurun dengan harapan jemaah yang berangkat ke Tanah Suci memperoleh ketenangan, keteduhan dan keselamatan. Sementara bagi mereka yang meminumnya berkah diharapkan mereka peroleh dari do'a-do'a para jemaah haji. Bahkan tumbuh keyakinan bahwa mereka yang meminum air tersebut bisa memperoleh kesempatan dan kemampuan untuk bisa menunaikan ibadah haji.

Air gentong haji yang disediakan untuk diminum seluruh warga juga banyak dinikmati para petani dan anak-anak sekolah untuk  melepas dahaga. Gentong tanah membuat air di dalamnya menjadi adem dan disuguhkan sebagai sedekah kepada sesama. 

Nurdin M. Noer seorang budayawan Cirebon memaparkan bahwa tradisi gentong haji beranjak dari tradisi lama bangsa Indonesia pada masa penjajahan. Pada masa itu penduduk menyediakan air di depan rumah untuk para pejuang.

Tradisi gentong haji berlangsung turun temurun dan masih dilakukan di sejumlah tempat seperti di Kecamatan Plered, Weru, Gunungjati, Suranenggala, dan Kapetakan. Jika ada gentong berisi air minum lengkap dengan gayung dan gelas atau cangkir diletakkan di depan rumah warga setempat, dipastikan ada penghuni rumah tersebut yang berangkat haji.

Sekarang masyarakat menghidupkan kembali tardisi gentong haji untuk mengenang kembali kenangan masa lalu. Semoga kesejukan yang diberikan gentong haji mampu menyejukan nurani bangsa ini yang kadang gampang membara dan berkobar.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.