Sejumlah Daerah Bergantung Dengan Waduk Setupatok
Kab Cirebon (89,2 CR) - Menyusutnya debit air di waduk setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, berdampak dengan pasokan air di Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon dan Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon, pasalnya daerah - daerah tersebut mendapatkan air dari waduk setupatok
penjaga pintu air Waduk Setupatok, Yayat Supriyatna mengatakan, debit air yang semakin menyusut karena kemarau yang berkepanjangan berdampak pada persediaan air di waduk. Diprediksi, pada jumat (14/8/15) tak bisa lagi melayani pengairan di empat kecamatan yakni Kecamatan Mundu, Astanajapura, Greged Kabupaten Cirebon dan Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
“Untuk ketahanan tanggul, kami menyisakan air di waduk ini. Ketika waduk ini airnya lumayan banyak, kami keluarkan 750 liter/detik dan mengalami penurunan air yang dikeluarkan jadi 500 liter/detik. Hingga saat ini, 450 liter/detik,” jelasnya.
diakui Supriyatna, sejak 4 Agustus lalu. pihaknya tak bisa lagi melayani Kecamatan Harjamukti dan Kecamatan Greged, dikarenakan air yang tersedia semakin menipis.
sementara itu Dinas PSDA maupun BBWSCC kurang sosialisasi kepada petani mengenai persediaan air yang ada di waduk. Sehingga, terancam gagal panen.
“Semestinya dinas terkait, seperti UPT Pertanian, PSDA dan BBWSCC sosialisasi kepada para petani, agar petani padi serempak menanam. Selama ini, para petani hanya bisa memerkirakan persediaan air yang ada di waduk dan musim hujan. Jika meleset, tentunya petani merugi karena gagal panen,” ungkapnya.
Ketua kelompok Balong Wurung, desa setempat, H Rukman menuturkan, sering terjadinya kekeringan air untuk areal pesawahan di sejumlah daerah, seharusnya dijadikan acuan dinas terkait, guna meminimalisir gagal panen.
“Sepertinya, dinas terkait kurang respon terhadap kejadian yang ada. Sehingga, tetap saja terjadi kekeringan air untuk mengairi sawah,” imbuhnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar