Header Ads


Ketua DPC Hanura : Tidak Ada Pencopotan, Hanya Ada Reshuffle

Kota Cirebon (89,2 CR) - Ketua DPC Partai Hanura Kota Cirebon Een Rusmiyati angkat bicara terkait Surat Keputusan (SK) pergantian Jafarudin sebagai Bendahara. Menurut Een, tidak ada pencopotan terhadap Jafarudin hanya ada reshuffle ditubuh partai dengan tujuan agar roda partai bisa berjalan secara maksimal. 

" Saya tegaskan lagi, Jafarudin tidak dicopot hanya reshuffle, dan reshuffle, bukan hanya Jafarudin ada beberapa pengurus yang diganti juga, " kata Een Rusmiyati di kantor DPC Hanura Kota Cirebon siang tadi, Kamis (23/2/17). 

Menurut Een, ketika pemikiran antara ketua dan anggota tidak sejalan maka ketua DPC memiliki hak prerogatif untuk reshuffle tubuh partai. hal tersebut merupakan hal yang biasa di dunia politik dan pemerintahan. 

" Saya sudah beberapa kali komunikasi dengan yang bersangkutan, memaparkan tujuan dan keinginan, namun ternyata semua itu tidak sejalan, maka sebagai ketua saya harus mengambil sikap, ini kepentingan partai bukan pribadi, " tambahnya. 

Dirinya menambahkan, sebelum melakukan hal tersebut dirinya sudah berkomunikasi dengan DPD dan DPP. Mereka menyerahkan kembali keputusan kepada ketua DPC, hanya mereka ingin visi, misi partai Hanura di Kota Cirebon bisa dijalankan lebih baik lagi. 

" Sebelum melakukan, saya berkomunikasi, harus bagaimana, seperti apa solusinya dan caranya, agar langkah yang saya ambil ini tidak salah di mata DPD dan DPP, " tuturnya. 

Jafarudin saat ini masuk dalam anggota dewan pakar Partai Hanura, bukan lagi sebagai Bendahara DPC Partai Hanura Kota Cirebon, posisinya digantikan oleh Fikri Abdul Wahab. 

" Surat SK sudah sekitar dua minggu yang lalu, disaksikan oleh ketua DPD, Bendahara dan jajaran DPD lainnya, " tambahnya. 

Terkait ancaman demo oleh loyalis Jafarudin, Een menanggapi dengan santai, baginya dalam berpolitik ada yang pro dan kontra merupakan hal yang biasa, berunjuk rasa di partainya sendiri bukan cerminan politikus yang dewasa dalam menanggapi dinamika politik di negara demokrasi ini. 

" Kalau mau demo, juga tidak akan merubah sikap, harusnya dewasa dalam berpolitik, bukan berunjuk rasa, " pungkasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.