Sejarah Kedatangan Islam di Lombok
Pada permulaan abad ke-16 Islam masuk ke Lombok. Para pemuka agama yang terkenal dari Jawa yang mengislamkan Lombok antara lain Sunan Prapen, Putra Sunan Giri, Al-Fadlal (mungkin orang Arab), Sangupati, dll. Cerita dari Lombok, Sunan Giri mempunyai 3 orang murid, yakni Lembu Mangkurat yang mengislamkan Banjarmasin, Dato’ Bandan untuk mengislamkan Makassar, Seram, Tidore dan Selayar. Sunan Prapen (putera Sunan Giri) untuk mengislamkan Lombok, Sumbawa dan Pulau Bali. Sunan Prapen datang bersama pengiringnya yaitu Patih Mataram, Arya Kertasura, Jaya Lengkara, Adipati Semarang, Tumenggung Surabaya, Tumenggung Sedayu, Tumenggung Anom Sandi, Ratu Madura dan Ratu Sumenep.
Islam di Lombok diajarkan sesuai situasi dan kondisi masyarakat pada saat itu. Adat istiadat dan kesenian disesuaikan dengan ketauhidan. Masyarakat diajarkan membaca Kalimah Syahadat dan ikrar taubat. Penyebaran Islam di Lombok lambat laun mulai merata. Seluruh Lombok masuk Islam kecuali, Pejarakan, Ganjar dan Pengantap, Tebango dan Karang Panasan (Lombok Barat). Penyebar Islam yang paling terkenal adalah Pangeran Sangupati.
Pangeran Sangupati adalah putera Selaparang. Beliau dianggap Waliullah. Beliau juga dianggap mengadakan pagelaran wayangyang pertama kali di Lombok. Menurut sumber lain, Islam juga masuk dari utara atas perintah Sunan Pengging dari Jawa Tengah. Menurut banyak kalangan ajaran yang diberikan adalah Sufi, mengandung sinkritisme Hindu-Islam. Sumber ajaran ini berasal dari Sunan Kalijaga.
Sinkretisme dalam kepercayaan mistik merupakan kombinasi dari Hindu dengan Islam, dengan ajara pandan theisme. Mistik dari segi agama bisa diterima dengan sukarela oleh penduduk Lombok yang masih animisme.
( Sumber : kebudayaanindonesia.net )
Tidak ada komentar
Posting Komentar