Mahasiswa Aliansi FPR Kota Cirebon Gelar Aksi Tolak Pembangunan Bandara Kulonprogo
Kota Cirebon (89,2 CR) - Para Mahasiswa dalam aliansi Front Perjuangan Rakyat (FPR) berunjuk rasa di depan Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menolak rencana pembangunan bandara baru di Kulonprogo, Yogyakarta. Pasalnya, hak tanah para petani dan warga sekitar telah dirampas.
Ketua Koordinator Aksi, Ahmad Syifa, mengatakan, para warga dan petani kehilangan rumah dan lahan untuk bertani. Pasalnya, Penggusuran lahan tersebut secara paksa oleh petugas. Padahal mereka mempunyai sertifikat tanah yang sah.
"Sekarang 37 rumah sudah dirobohkan. Tanpa hak sampai hari ini, sekarang tidak ada rumah lagi, sebelumnya petani Kulonprogo, Kecamatan Temon itu, mereka udah 5 tahun bertahan untuk tanah mereka," tutur Syifa, Senin (23/7/18).
Mahasiswa pengunjuk rasa dalam aksinya membentangkan spanduk yang bertuliskan menolak pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Air Port (NYIA) Kulonprogo. Aksi tersebut sekaligus menggalang dana untuk para petani dan warga Kulonprogo.
Dirinya memprotes, bandara yang akan dibangun hanya menguntungkan investor dan merugikan para petani-petani yang ada di Kulonprogo. Oleh Karena itu, Mahasiswa aliansi FPR berharap pembangunan bandara NYIA Yogyakarta segera dihentikan.
Unjuk rasa tersebut akan dilanjutkan di beberapa lokasi. Meskipun demikian, Kondisi arus lalulintas di ruas Jalan Perjuangan, Kota Cirebon tetap ramai lancar. Aksi unjuk rasa yang dilakukan FPR berjalan dengan aman. Sebuah lagu pembelaan tehadap petani pun dinyanyikan bersama. [Nla]









Tidak ada komentar
Posting Komentar