Header Ads


Cerita Gus Miftah Tausiah di Kelab Malam hingga ke Lokalisasi

Pekerjaan KH Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah sebagai pendakwah di dunia kelam nan remang-remang sudah 14 tahun ia geluti. Banyak suka duka yang terjadi hingga masih membekas di ingatannya.

Beberapa di antaranya adalah saat Gus Miftah ceramah di kelab malam hingga tempat lokalisasi. Tak sedikit yang bertobat meninggalkan pekerjaannya usai berkonsultasi atau mendengar ceramah Gus Miftah.

"Iya Alhamdulillah. Tak hanya itu, anak anak jalanan, preman jalanan ini banyak," ujar Gus Miftah usai menjadi bintang tamu di 'Pagi-pagi Pasti Happy', Trans TV, Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (17/2018).

"Banyak (yang mendapat hidayah), minimal ketika kita ngaji, minimal satu aja maksiat berhenti. Kan nggak mungkin ngaji sambil minum. Ketika saya berdoa banyak yang nangis. Dan itu tanda tanda hati mereka masih hidup," sambungnya.

Gus Miftah mengatakan, kita sebagai umat manusia yang beragama dan mempunyai hati jangan memandang sebelah mata orang yang bekerja di kelab malam maupun tempat lokalisasi. Sebab, di hari kecil mereka juga ada keinginan untuk bertaubat dan tidak melakukan pekerjaan yang dianggap tidak benar tersebut.

"Mereka tidak boleh kita hakimi, mereka tidak boleh kita hina. Justru dengan pertolongan Allah melalui orang orang yang care dengan mereka. Insya Allah akan jadi jalan hidayah. Ingat, orang yang kerja seperti itu tidak selama lamanya lho. Itu tujuannya. Pasca bekerjanya inilah. Kan nggak mungkin jadi pemandu laki-laki selama-lamanya," papar Gus Miftah.

Tak hanya itu, bahkan ada juga dari sebagai mereka yang memiliki hati mulia untuk memberangkatkan orang tuanya pergi umrah. Meskipun dari uang yang mereka dapat.

"Mereka dengan banyaknya dapat tausiyah dari Gus Miftah, mereka mau memberangkatkan orangtuanya umrah," papar Eko Nugroho, selaku pengelola kelab malam di Bali.

"Maka itu saya bilang, saya ini pencopet. Bedanya saya dengan copet di luar sana, copet yang dicopet adalah dompetnya. Maka begitu ketahuan digebukin. Kalau saya yang saya copet hatinya. Kalau hatinya udah kena, jangankan dompetnya, yang lain dikasih," timpal Gus Miftah.

( Sumber : hot.detik.com )

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.