Balai Bahasa Jawa Barat Nilai Penggunaan Bahasa Indonesia Masyarakat Rendah
Kota Cirebon (89,2 CR) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Balai Bahasa Jawa Barat menganggap ini sikap positif berbahasa Indonesia di masyarakat masih cukup rendah.
Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Sutejo menyampaikan, sikap positif berbahasa Indonesia adalah sikap berbahasa Indonesia yang diwujudkan dengan kesetiaan berbahasa Indonesia, kebanggaan berbahasa Indonesia, dan kesadaran akan adanya norma atau kaidah berbahasa Indonesia.
"Namun sikap berbahasa Indonesia di masyarakat sejauh ini masih rendah," kata Sutejo saat kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) Bagi Wartawan dan Redaktur Media Massa Se-Kota dan Kabupaten Cirebon, Selasa (16/10/18).
Sikap positif berbahasa Indonesia yang rendah tadi, dapat dibuktikan dengan penggunaan bahasa Indonesia di publik yang masih belum benar. oleh sebab itu adanya kegiatan FGD dengan insan media sangat untuk mengedukasi masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
"Saya berharap betul media massa cetak harus mengutamakan bahasa Indonesia paling tidak menjadi bahas teladan. Menjadi ujung tombak, menyuarakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar ke masyarakat," katanya.
Sementara itu menurut Pemimpin Redaksi Harian Umum Kabar Cirebon, Dudung Abdul Halim penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara perlahan mulai diabaikan. Sebagian besar masyarakat menggunakan bahasa Indonesia tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Mereka justru lebih suka menggunakan bahasa gaul dan alay.
Padahal, bahasa sangat penting. Bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga alat persatuan bangsa. Penggunaan bahasa yang buruk tak hanya mengacaukan komunikasi, tapi juga mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Di sinilah pentingnya peran media massa, termasuk di daerah, untuk turut membina dan mengembangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar," kata Dudung. [Wlk]
Tidak ada komentar
Posting Komentar