Header Ads


Produksi Garam Desa Kanci Kulon Kabupaten Cirebon Anjlok Dengan Harga Rp.300 Perkilogram

Kab. Cirebon (89,2 CR) - Petani garam Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, pasrah dengan harga garam yang anjlok dari Rp.300-400 perkilogram. Penurunan harga garam turun berangsur-angsur sejak bulan September. 
Salah seorang petani garam, Kosim mengatakan, harga garam yang digarapnya ditentukan oleh tengkulak setempat. Ditambah lagi lahan untuk menggarap garam bukan milik sendiri, melainkan menyewa.

Kosim yang dari tahun 1980 sudah berprofesi menjadi petani garam mengaku, kualitas garam dipengaruhi oleh masuknya musim penghujan, sehingga garam bercampur dengan percikan tanah. Selain itu, debu-debu yang disebabkan oleh kegiatan PLTU juga berpengaruh terhadap kualitas garam.

"Pengaruh juga sih, jadi kualitas garam itu jadi anjlok, karena debu-debu dari PLTU kan ngaruh buat kualitas garam. Kalo arahnya dari angin timur kan debunya ke sini semua (tambak garam)," tutur Kosim saat diwawancara CR, Rabu (21/11/18).

Berbeda dengan sebelum musim hujan dan sebelum dibangunnya PLTU, kualitas garam masih cukup bagus untuk dikonsumsi sebagai penyedap rasa. Namun pada saat ini garam di Desa Kanci Kidul hanya bisa digunakan untuk mengawetkan ikan saja.

Sementara itu, Kastira yang juga petani garam merasakan dampak anjloknya harga garam saat ini. Dalam hal ini dirinya pasrah, pasalnya tidak bisa berbuat banyak dengan keadaan seperti itu. [Nla]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.