Header Ads


Unswagati Cirebon Jadi Tuan Rumah International Conference ke 20

Kota Cirebon (89,2 CR) - Universitas Swadya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon dipercaya oleh Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) untuk mengadakan International Conference ke 20 di Kota Cirebon. Kegiatan ini dihadiri dosen yang berasal dari seluruh Indonesia dan dosen yang berasal dari Luar Negeri.

Dr. H Mukarto Siswoyo Rektor Unswagati Cirebon menjelaskan, pertemuan dosen tahunan kali ini bertujuan sharing antar dosen di seluruh Indonesia bahkan dunia menghadapi perkembangan jaman yang saat ini serba digital. Perguruan tinggi harus memanfaatkan teknologi untuk digunakan pada sistem pembelajaran.

"Alhamdulillah banyak yang hadir bukan hanya dosen dari Indonesia tapi dari luar negeri. Tujuannya lebih kepada kontribusi perguruan tinggi di era 4.0 atau serba digital," katanya disela-sela kegiatan, Senin (19/11/18).

Kedepan dosen tidak lagi mengajar di dalam ruangan, namun pengajaran menggunakan metode daring atau on line. Cara ini akan merubah image dosen mengajar di ruangan, tapi dosen bisa mengajar mahasiswa dari dalam rumah dengan jumlahnya hingga ribuan dari seluruh dunia. 

"Nanti dosen tidak harus datang ke kampus tapi bisa secara online dengan jumlah mahasiswa sampai ratusan bahkan ribuan dari seluruh dunia. Hal seperti ini mungkin terjadi di era digitalisasi," tambah dia. 

Sementara itu ketua panitia  International Conference Prof. Dr Suherli Rusmana Mpd mengatakan, kegiatan International Conference dibagi menjadi dua yakni Internasional Social Sains Education dan Humanities (ISSEH) serta Internasional Sains Engineering and Technologi (ISET).

Sesuai dalam peraturan Menristekdikti bahwa karya ilmiyah hasil penelitian dosen harus terindeks oleh Thomson Reuters dan Scopus. Jika tidak maka dinyatakan tidak lulus sebagai dosen. Peraturan ini membuat para dosen berlomba-lomba untuk mempublikasikan hasil karya ilmiyah ke media Nasional dan Internasional. 

"Pada International Conference ke 20 peraturan Menristekdikti harus ditaati jika ingin lulus, oleh sebab itu dosen kini berlomba-lomba publikasi karya ilmiahnya ke media masa," ujarnya.[Wlk] 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.