Header Ads


Kasus DBD Tinggi, Dinkes Kab Cirebon Himbau Terapkan 3M Plus

Kab Cirebon (89,2 CR) - Angka kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Cirebon pada Minggu kelima tahun 2019 meningkat tajam dibanding minggu yang sama di tahun 2018 lalu. Demikian dikatakan Nanang Ruhyana, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

"Dibanding tahun lalu kasus DBD di Kabupaten Cirebon jelas ini peningkatannya sangat tajam sekali. Kami berusaha agar kasus ini bisa ditekan," ungkap Nanang saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (6/2/19). 

Dijelaskan Nanang pada minggu kelima ini ada 62 kasus sedangkan tahun lalu hanya 22 kasus. Tercatat ada 11 kasus Kecamatan Losari sedangkan sisanya tersebar di wilayah edemis lainnya, seperti Ciledug, Sindang Laut, Plumbon, Karang Sari dan Depok.

"Losari ini salah satu daerah endemis, ada 20 Kecamatan di Kabupaten Cirebon termasuk daerah edemis," tuturnya. 

Masyarakat diminta untuk menerapkan 3 M plus yaitu membersihkan, pembuang dan mengubur. Kemudian memberi bubuk abate, memelihara ikan cupang, menanam pohon lavender dan menggunakan lotion anti ngamuk atau obat nyamuk. Dengan cara ini bisa mencegah nyamuk Aedes aegypti berkembang baik dan menularkan DBD.

"Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menerapkan 3M plus. Dengan cara ini nyamuk Aedes aegypti bisa dicegah," lanjut dia. 

Ciri - ciri Nyamuk Aedes aegypti kata Nanang berkembang biak pada air bersih yang tidak bersentuhan dengan tanah, berkaki belang dan menggigit pada siang serta sore hari. Virus ini bisa di cegah dengan banyak minum air putih, menerapkan pola hidup sehat dan menjaga pola makan.

Bagi masyarakat yang mengalami panas, nyeri ulu hati dan terdapat bintik - bintik pada tangan dan kaki, segera berobat ke puskesmas terdekat. Setelah terbukti terdapat kasus DBD dinas akan langsung melakukan foging di wilayah tersebut [Wlk] 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.