KOPDAR Kang Emil Untuk Sinkronkan Program Wali Kota Dan Bupati Cirebon
Kota Cirebon (89,2 CR) - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menggelar Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (KOPDAR) bersama seluruh Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat. Gubernur ingin program pemerintah daerah dan provinsi bisa singkron untuk membangun Jabar lebih baik.
"Setiap tiga bulan Gubernur, Bupati dan Wali Kota berkumpul. Karena ini tiga bulan pertama, hari ini seluruh Bupati dan Wali Kota menyampaikan keinginannya untuk 2020," kata Emil, sapaan akrabnya, Selasa (5/3/19).
Lewat KOPDAR ini, Gubernur mengajak Bupati dan Wali Kota untuk mensinkronkan, sekaligus mengoptimalkan arah pembangunan. Termasuk terkait pembangunan infrastruktur, baik yang termasuk dalam proyek strategis Nasional maupun Provinsi.
Emil meminta supaya Bupati dan Wali Kota bisa menindaklanjuti program pembangunan yang telah berjalan dan yang akan direncanakan. Juga, mengakomodir hal-hal apa saja yang diinginkan, dan dibutuhkan dalam pembangunan yang dituju.
"Kami tidak mau lagi arah pembangunan kurang sinkron. Artinya lewat KOPDAR ini disinkronisasi. Karena mobil Jawa Barat ini mau di "gass poll" mau "digeber," ini para penumpang, para supir harus nyaman, jelas arahnya, berapa kecepatannya," katanya.
Sebaliknya, lanjut Emil, setelah aspirasi daerah ini dipahami, kemudian akan dirinya perjuangkan lewat program- program Gubernur. Kemudian Emil meminta dukungkan maksimal dari berbagai pihak.
"Semuanya buat rakyat, ada Jabar Quick Response, dibentuk kalau belum, ada Layad Rawat, dimaksimalkan kalau belum, Kredit Mesra di masjid dikampanyekan, dan lain- lain," katanya.
"Kalau ini terjadi dan kita sering berkomunikasi, maka Jawa Barat akan "ngabret" maju, kondusif, dan makin luar biasa," tambahnya.
Emil juga mengungkap, bahwa Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen, kalau pembangunan tidak hanya harus lewat pintu APBD. Apabila APBD tidak mencukupi, dirinya siap membantu Bupati/ Wali Kota untuk melakukan lobi ke Pemerintah Pusat.
"Saya siap juga membantu cari kerja sama dengan swasta, bisa ke bjb pakai Kredit Infrastruktur Daerah (Indah), bisa ikut ke luar negeri melobi lembaga donor hibah, bisa CSR, dana umat, dan lain- lain," katanya.
"Ternyata banyak yang baru tau kalau pintu untuk membangun tidak hanya lewat APBD," ucapnya. [Wlk]
Tidak ada komentar
Posting Komentar