Header Ads


Pemkot Cirebon Canangkan TTD Setiap Rabu

Kota Cirebon (89,2 CR) - Remaja putri yang mengalami anemia, cenderung menjadi perempuan dewasa yang anemia. Karena itu, suplemen penambah darah diberikan kepada siswa putri tingkat SMP di Kota Cirebon.

Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, SH., mengungkapkan jika anemia merupakan salah satu masalah di bidang kesehatan, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia. 

“Anemia banyak terjadi khususnya pada remaja dan ibu hamil,” ungkap Eti, Selasa (30/4/19) 

Berdasarkan data hasil Riskesdas 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7 persen, yang terdiri dari penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4 persen dan penderita berumur 15 hingga 24 tahun sebanyak 18,4 persen. Angka tersebut menurut Eti menunjukkan jika anemia pada remaja putri masih cukup tinggi.

Padahal anemia pada remaja putri berkaitan erat dengan persiapan remaja putri sebelum dirinya menjadi dewasa. Remaja putri yang mengalami anemia nantinya cenderung akan menjadi perempuan dewasa yang anemia pula. Permasalahan akan timbul, saat mereka hamil. Jika seorang perempuan hamil menderita anemia, maka cenderung melahirkan bayi dengan berat lahir rendah bahkan berpotensi pendek (stunting).

“Karena itu, tahun ini Pemda Kota Cirebon mencanangkan pembiasaan minum tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri di SMP/MTs dan SMA/MA yang ada di Kota Cirebon,” ungkap Eti.

Sementara itu Tini, M.Kes Kabid Kesmas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, mengungkapkan pemberian TTD pada remaja putri dikarenakan mereka mengalami menstruasi. Ditambah dengan pola makan anak sekarang yang lebih sering jajan, sehingga sumber-sumber zat besi dan komponen pembentuk sel darah menjadi terabaikan.

Pada riset di Jabar ditemukan separuh atau 51 persen remaja putri bermasalah dalam hal anemia. Ini ditunjukkan dengan hemoglobin yang rendah. “Jika diumpamakan teh, maka ini teh yang kurang kental,” ungkap Tini. [Wlk] 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.