Header Ads


Jelang Ramadhan, Kesultanan Kanoman Gelar Munggahan

Kota Cirebon (89,2 CR) - Bulan Suci Ramadhan, adalah salah satu bulan yang banyak mengandung keutamaan 
diantara bulan-bulan yang lainya. Orang Cirebon menyebutnya Wulan Puasa. Diantara keutamaan Bulan Ramadhan adalah turunnya Kitab Wahyu yakni Al-Qur’an tepat pada 17 Ramadhan, adanya malam Lailatul Qadar (malam yang lebih utama dari 1000 bulan) dan berlipat 
gandanya pahala atas amal baik yang kita kerjakan. 

Menurut juru bicara Kesultanan Kanoman Ratu Raja Arimbi Nurtina ST, dalam tradisi Islam di Indonesia, setiap daerah mempunyai Ciri Khas yang beraneka ragam dalam merayakan datangnya Bulan Suci
Ramadhan. Dalam salah satu hadist, Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Barang siapa yang bergembira ketika menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, maka haram api neraka 
baginya”. Dan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Allah SWT menegaskan, bahwa kewajiban berpuasa di Bulan Ramadhan adalah upaya kita agar mencapai derajat taqwa.

Salah satu cara memperingati datangnya Bulan Suci Ramadhan di Keraton Kanoman, adalah dengan mengadakan prosesi Munggahan. Prosesi Munggahan ini dilaksanakan satu atau dua hari sebelum pelaksanaan Shalat Tarawih. Dalam Prosesi Munggahan di Keraton Kanoman, 
ada beberapa rangkaian acara yang biasa dilaksanakan. Yang pertama adalah pembukaan, dengan membaca Surat Al-Fatihah beserta tawasul kepada arwah leluhur raja-raja/sultan Kesultanan Kanoman keturunan Sunan Gunung Jati. 

Yang kedua masih kata Arimbi adalah Prosesi pengambilan air kramat tujuh Sumur dari Keraton Kanoman (melambangkan kedamaian dan kesejukan hidup) oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran (Patih Kesultanan Kanoman). Yang ketiga adalah 
penyiraman air sumur pitu di sebuah Cangkup (tempat kendi), yang dilakukan oleh Sultan atau Pangeran Patih sekaligus melepas Prosesi Munggahan dan Upacara Kirab Obor di Alun-alun Keraton Kanoman yang diikuti oleh para Famili Kesultanan Kanoman, Abdi Dalem dan para 
Margesari (warga sekitar). 

Yang keempat adalah Kirab Obor mengelilingi beberapa jalan yang ada di sekitar Keraton Kanoman antara lain Jalan Winaon, Jalan Kebon Pring, Jalan Petratean, Jalan Pulasaren, dan Jalan Lemahwungkuk. Ketika peserta Pawai Obor sampai di perempatan Jalan Lemahwungkuk, 
ada prosesi Kumandange Adzan Pitu (kumandang adzan yang dilakukan oleh 7 orang muadzin) kemudian dilanjut dengan penyiraman Air Sumur Pitu. 

Setelah prosesi itu semua selesai dan peserta Pawai Obor sudah kembali ke Alun-alun Keraton Kanoman, para peserta kemudian menikmati hidangan/perasmanan yang sudah disediakan oleh Keluarga Besar Kesultanan Kanoman dengan diiringi lantunan syi’ir solawat dan pujian yang dipersembahkan kepada Baginda Rasulullah SAW beserta doa untuk keamanan dan kemaslahatan bangsa dan negara Indonesia. [Wlk] 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.