SMK PUI Cirebon Klaim Di Serang, Bukan Menyerang
Kota Cirebon (89,2 CR) - SMK Persatuan Umat Islam (PUI) Cirebon mengaku sebagai pihak yang diserang oleh oknum pelajar sampai di depan pintu gerbang sekolah. Bukan SMK PUI yang melakukan penyerangan kepada para pelajar tersebut.
"Kami justru yang diserang bukan yang menyerang. Pemberitaan di media menyudutkan kami, maka kami minta diluruskan," kata Kepala Sekolah SMK PUI Cirebon Kepala SMK PUI Kota Cirebon Drs H A Halim Falatehan MM, Rabu (31/7/19).
Halim Falatehan menganggap sistem pendidikan Nasional tidak berjalan dengan baik. Selain itu pihak kepolisian tidak bisa melakukan pencegahan guna mengantisipasi kenakalan pelajar salah satunya tawuran, dan Pemkot Cirebon harus menjalankan programnya yakni menjaga kemananan dan ketertiban di wilayah Kota Cirebon.
"Ini ada yang tidak berjalan, sistem pendidikan Nasional, pihak kepolisian tidak mampu melakukan pencegahan dan pemkot harusnya menyiapkan Pol PP untuk mencegah tawuran," keluhnya.
Pemicu tawuran menurut Halim disebabkan fanatisme dan solidaritas sesama pelajar saat di sekolah. Kejadian kemarin pihak sekolah berusaha keras agar anak - anak tidak melawan serangan dari oknum sekolah lain yang sudah bertindak anarkis.
"Kami cegah anak - anak kami jangan sampai melawan, karena memang sudah menggunakan senjata tajam dan bom molotov masuk ke sekolah," tambah dia.
Halim menegaskan, bagi siswa SMK PUI yang terlibat tawuran di luar sekolah maka bukan tanggung jawab sekolah, melainkan tanggung jawab sendiri. [Wlk]
Tidak ada komentar
Posting Komentar