Sidak Hewan Kurban, DP2KP Kota Cirebon Temukan Hewan Tidak Layak Jual
Kota Cirebon (89,2 CR) - Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Kota Cirebon sidak ke pedagang kambing di Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kamis (2/8/19). Dalam sidak tersebut DP2KP menemukan beberapa hewan kurban yang sakit dan belum memenuhi umur.
Kepala DP2KP Kota Cirebon Yati Rohayati menjelaskan, timnya memeriksa sapi, domba dan kambing yang berada di tempat tersebut. Satu per satu kesehatan dan fisik hewan diperiksa secara menyeluruh. Hasilnya, petugas menemukan sejumlah sapi dan domba yang sakit.
"Ternyata ada yang tidak layak untuk dijadikan hewan kurban. Hal ini terlihat dari fisik dan kesehatannya," kata Yati kepada awak media.
Yati menambahkan, pemeriksaan hewan dilakukan setiap menjelang Idul Adha hingga. Pemeriksaan hewan kurban juga akan dilakukan hingga hari tasyrik atau tiga hari setelah Idul Adha. Yati mengatakan pemeriksaan hewan ini untuk mengantisipasi hewan kurban yang dijual agar sesuai syariat islam dan ketentuan Menteri Pertanian.
"Tadi kita temukan ada beberapa hewan yang sakit mata dan mulut, tapi kita langsung obati di tempat. Selain itu ada juga beberapa hewan yang cukup umur," kata Yati.
Hewan kurban yang belum memenuhi syarat lanjut Yati, diberikan tanda dengan memberikan cat semprot di bagian kepalanya. Sementara hewan kurban yang sudah memenuhi syarat diberikan tanda kalung di bagian lehernya.
"Yang belum cukup umur kita kasih tanda dan dihimbau jangan dijadikan hewan kurban, kalau dijual boleh tapi bukan untuk korban. Karena kan tidak semua pembeli paham syarat hewan kurban, makanya kita lakukan pemeriksaan agar semuanya sesuai syariat islam," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan DPPKP Kota Cirebon, Nedya Febiyani mengatakan jumlah pedagang hewan kurban di Kota Cirebon diprrediksi akan bertambah. Pada tahun lalu, jumlah penjual sapi kurban di Kota Cirebon mencapai 410 hewan. Sementara untuk domba sekitar 2 ribu lebih dan domba sekitar 40.
"Kenaikan sendiri diprediksi 10 persen dari tahun kemarin," kata Nedya.
Pemeriksaan hewan kurban sendiri menurut Nedya akan dilakukan menjelang satu hari menjelang Idul Adha. Bahkan, tim dari DPPKP juga akan diterjunkan untuk memeriksa hewan kurban saat dipotong. Nedya mengatakan, pada tahun lalu tim menemukan beberapa jeroan hewan yang tidak sehat seperti adanya cacing hati, tubercolosis dan paru- paru yang sudah rusak berat.
"Sampai nanti sehari sebelum Idul Adha akan kita sisir lakukan pemeriksaan. Bahkan nanti saat pelaksanaan kurban ada tim juga yang turun untuk mengawasi daging kurban," tandasnya. [Wlk]
Tidak ada komentar
Posting Komentar