Header Ads


JCK Berikan Pendidikan Dan Pelayanan Reproduksi Di Kampus IAIN Syekh Nur Jati

Kota Cirebon (89,2 CR) - Jaringan Cirebon untuk kemanusiaan mengadakan pendidikan publik dan panggung perempuan di ICC, Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Selasa (10/12/19). Kegiatan ini mengusung tema 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) Reclaim Our Right, Perempuan Muda Berhak Atas Pendidikan dan Pelayanan Publik Untuk Kesehatan Reproduksi. 

Dikatakan Komala Dewi, Koordinator Jaringan Cirebon untuk kemanusiaan, kegiatan rutin dilaksanakan sejak tanggal 25 November sampai 10 Desember atau 16 hari HAKTP. Kegiatan menyasar di daerah yang masih kurang pemahaman akan kekerasan terhadap perempuan. 

"Kegiatan sudah rutin dilaksanakan setiap tahun. Kami mencari daerah yang masih kurang pemahaman hak - hak reproduksi, salah satunya di lingkungan pendidikan seperti kampus," ujarnya. 

Masih kata Komala, perempuan harus mengetahui apa saja yang menjadi hak - hak atas reproduksi dan penanganan terhadap kekerasan kepada perempuan. Sehingga saat menemukan kasus tersebut perempuan mampu menyelesaikan dengan utuh tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Sejauh ini banyak ditemukan kasus namun tidak selesai karena kurangnya pemahaman. 

"Ada hak - hak yang dimiliki perempuan dan ada yang masuk kategori kekerasan terhadap perempuan. Jika mendapati hal demikian maka bisa menyelesaikan, bukan berakhir damai, karena pelaku akan mengulang kembali dan tidak merasa jera," tambah dia. 

Dirinya berharap dengan diadakan kegiatan di kampus, adanya kesadaran perempuan akan hak - hak reproduksi, pemahaman yang utuh, dan adanya pencegahan dini terhadap kekerasan perempuan. 

Sementara itu Faridah Priani kordinator 16 HAKTP menambahkan, pemahaman hak - hak reproduksi penting bagi generasi muda. Dari hal itu akan diketahui apa saja yang masuk ke dalam kategori kekerasan perempuan dan tidak. Selain itu generasi muda bisa melakukan pencegahan dini dan menyelesaikan tengan tuntas. 

"Pemahaman harus tuntas, jangan setengah - setengah, khawatir saat menemukan kasus akan bingung. Generasi muda juga harus bisa melakukan pencegahan sejak dini," tuturnya. [Wlk]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.