Header Ads


Ribuan Massa hadiri Pelal panjang jimat di Kasepuhan Cirebon

KOTA CIREBON - Ribuan warga padati keraton kesepuhan saat puncak acara muludan digelar. Puncak acara yang dikenal dengan acara panjang jimat atau pelal ini digelar untuk memperingati lahir Nabi Muhamad SAW. Sedangkan acara yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB telah menyodot pengunjung luar cirebon, kemarin (24/1).

Kegiatan Panjang Jimat dihadiri oleh ribuan warga yang berasal dari Cirebon dan sekitarnya, namun sekitar 70% warga yang hadir bukan berasal dari Kota Cirebon. Sedangkan, dalam upacara tersebut, hadir tamu undangan diantaranya Gubernur Sulawesi Barat, Kesultanan Gulungan, Kalimantan Timur, Kesultanan Sumatera Utara, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional ( Lemhannas) Professor Dr Ermaya, Mantan Pangkostrad Letjen (Pur) Djaja Suparman,  Kementrian PDT, Kementrian Pariwisata, Utusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pejabat Pemerintahan dan Muspida Kota Cirebon.

Dalam sambutannya, Sultan Sepuh XIV, Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengatakan, prosesi Panjang Jimat merupakan refleksi dari proses kelahiran Nabi Muhammad SAW dan merupakan puncak acara kegiatan peringatan maulid nabi. “Panjang berarti pada masa yang lama dan Jimat berarti satu yang harus diruwat atau dihormati yakni syahadat. Sehingga arti dari Panjang Jimat adalah sederetan kegiatan pada masa yang lama dan terus menerus dilaksanakan yakni menyongsong kelahiran nabi dengan mengumandangkan syahadat,” ujarnya.

Sultan menjelaskan, untuk melaksanakan upaca Pelal, pihaknya sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya. Baik personil, peserta, maupun sarana dan prasarananya.

Dalam menyukseskan upacara tersebut, Keraton Kasepuhan juga melibatkan 1000 orang. Diantaranya 300 orang wargi, 300 orang kemantren, 200 abdi dalem, 100 kaum masjid dan 100 orang keamanan.

Prosesi Panjang Jimat sendiri merupakan sarana penyebaran agama Islam melalui pragmen kelahiran anak laki-laki ke bumi, yang terjadi pada malam hari. Anak laki-laki tersebut, yakni Nabi Muhammad SAW. Selain fragmen upacara Panjang Jimat, juga dilaksanakan shalawatan dan asrakalan di Langgar Agung.

Dengan kelahiran Nabi Muhammad, kata Sultan, mengartikan manusian harus kembali pada diri sendiri. Masyarakat juga diharapkan bisa  mengingat kembali akhlak nabi. "Fragmen yang disajikan, juga sebagai sumbangsi Keraton, untuk menghadirkan gambaran akhlak Nabi Muhammad. Sebaiknya kita juga kembali kepada akhlak sesuai tauladan Nabi Muhammad," ujar Sultan. (Jums-CR)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.