Sopir angkutan kota (angkot) di Kota Cirebon sudah resah adanya kenaikan BBM
KOTA CIREBON (89,2 CR) - Meski pemerintah belum menaikkan harga BBM, mayoritas sopir angkutan kota (angkot) di Kota Cirebon sudah resah. Pasalnya, dengan kenaikan BBM nanti, mereka memprediksi jumlah penumpang bakal turun drastis.
Dengan naiknya harga BBM, otomatis sopir angkot bakal menaikkan tarif. Kondisi ini diperparah lagi jika masyarakat lebih memilih naik sepeda motor. "Belum lagi setoran dan onderdil, apalagi sekarang waktunya tahun ajaran baru anak sekolah, tambah puyeng," ujar Majid, sopir angkot jurusan Gunung Sari - Plered, kamis (20/6/2013).
Saat ini, kata Majid, dirinya masih bisa membawa uang antara Rp 25 ribu - Rp 30 ribu. Itupun sudah dipotong untuk setoran kepada pemilik angkutan sebesar Rp 50 ribu/hari. "Sebagian besar penumpang saya adalah anak-anak sekolah," tambahnya.(Jums-CR).
Dengan naiknya harga BBM, otomatis sopir angkot bakal menaikkan tarif. Kondisi ini diperparah lagi jika masyarakat lebih memilih naik sepeda motor. "Belum lagi setoran dan onderdil, apalagi sekarang waktunya tahun ajaran baru anak sekolah, tambah puyeng," ujar Majid, sopir angkot jurusan Gunung Sari - Plered, kamis (20/6/2013).
Saat ini, kata Majid, dirinya masih bisa membawa uang antara Rp 25 ribu - Rp 30 ribu. Itupun sudah dipotong untuk setoran kepada pemilik angkutan sebesar Rp 50 ribu/hari. "Sebagian besar penumpang saya adalah anak-anak sekolah," tambahnya.(Jums-CR).
Tidak ada komentar
Posting Komentar