Loyalis Jafarudin Bereaksi Terkait Isu Pencopotan
Kota Cirebon (89,2 CR) - Isu Bendahara DPC Partai Hanura Jafarudin yang dicopot dari kepengurusannya mendapatkan reaksi keras dari para pendukungnya. Mereka menanyakan pencopotan Jafarudin sebagai bendahara dengan tanpa ada prosedur dari partai, mereka menduga ada kepentingan lain dibalik pencopotan kepengurusan Jafarudin.
Dedi Karyono Ombak sebagai Ketua Paguyuban Nelayan sekaligus loyalis partai Hanura wilayah Samadikun mempertanyakan ketua DPC yang mencopot Jafarudin sebagai bendahara Hanura tanpa prosedur. Dalam ketentuan AD/ART partai dalam setiap pencopotan kader harus melalui rapat pleno, sedangkan sampai dengan saat ini tidak ada rapat pleno yang diselenggarakan DPC Partai Hanura.
" Ini dasarnya dari mana pak Jafar bisa dicopot dari kepengurusan. Sebagai ketua partai seharusnya ikuti mekanisme partai jangan asal main copot saja. Apakah ada udang dibalik batu dengan pencopotan ini, " keluhnya kepada CR siang tadi, Rabu (22/2/17).
Menurut Dedi, keberadaan Jafarudin di masyarakat Samadikun sangat berarti, karena figurnya sebagai anggota dewan mampu berkomitmen dengan masyarakat dari segala bidang. Banyak masyarakat yang mengeluh seputar pembangunan, kehidupan nelayan dan lainnya, ditanggapi Jafarudin dengan cepat.
" Jafarudin ini figur dan aset partai. Masyarakat mengeluh jalan, langsung disikapi, mengeluh pengerukan sungai langsung dilaksanakan, inilah figur partai yang sesungguhnya, " tambahnya.
Bagi Dedi, Jafarudin merupakan aset partai yang harus dipertahankan, apalagi Jafarudin hampir setiap hari turun ke masyarakat untuk menampung keluhan dan masukan. Dirinya mengancam unjuk rasa di kantor DPC Hanura jika sampai Jafarudin dicopot dalam kepengurusan partai.
" Kalau sampai dicopot kami akan demo ke DPC bahkan ke DPD untuk menyampaikan, kenapa pencopotan kader terbaik tanpa dasar yang jelas, " pungkasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar