Modal Besar, PD Farmasi Kota Cirebon Stagnan
Direktur PD Farmasi Agung Prabowo mengaku, profesionalisme tetap dikedepankan dalam mengelola perusahaan milik pemerintah tersebut, termasuk menggali potensi income dari penjualan obat, alat, kesehatan, laboratorium dan yang lainnya.
" Dalam bekerja kami harus profesional karena persaingan di lapangan sangat ketat sekali terutama dalam dunia farmasi, " ungkap Agung di Gedung DPRD siang tadi, Jum'at (10/2/17).
Meski milik pemerintah, Agung menyayangkan beberapa intansi yang berkaitan dengan kesehatan tidak melibatkan PD Farmasi, padahal jika dilibatkan, PD Farmasi akan kembali pada masa kejayaannya.
" Kita punya rumah sakit Gunung Jati, Puskesmas dan layanan masyarakat lainnya, namun hanya baru sebagian yang mengambilnya dari kita sisanya kepada yang lain, kalau saja 10 persen persediaan dari kita, perusahaan ini kembali bangkit, " tambahnya.
Yang harus dilakukan yaitu dengan bekerjasama untuk distribusi obat, alat kesehatan dan yang lainnya. Upaya ini dilakukan agar PD Farmasi memiliki pendapatan untuk pemkot Cirebon dan mensejahterakan pegawainnya.
" Kalau sekarang ini ya kami coba berusaha menjalin kerjasama dengan pihak swasta, nanti aturan mainnya dibicarakan lagi, ya mudah - mudahan tahun 2017 bisa sudah mulai jalan, " imbuhnya.
Sementara itu ketua komisi B DPRD Kota Cirebon Watid Syahriar menyampaikan, akan mencoba komunikasi dengan dinas kesehatan terkait persoalan ini. Menurutnya perusahaan milik pemerintah harusnya memiliki pendapatan yang memadai, tidak seperti saat ini yang sulit berkembang meski mendapatkan pasokan modal dari pemkot Cirebon.
" Nanti coba di komunikasikan dengan dinas, karena harusnya kalau perusahaan daerah itu profit bukan stagnan, " katanya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar