Header Ads


Omo Hada, Rumah Adat Etnis Nias Sejak Zaman Megalitik

Selain tersohor dengan kesenian lompat batu, Etnis Nias juga memiliki kekayaan budaya berupa arsitektur tradisional yakni Omo HadaOmo Hada yang berarti rumah adat di Nias Selatan. Omo Hada merupakan istilah yang digunakan untuk membedakan rumah adat di Nias Selatan dengan rumah adat di Nias Utara. Omo Hada merupakan rumah panggung berukuran besar memanjang ke belakang seperti bentuk sebuah kapal. Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal Tuhenori atau Raja Negeri. Selain itu, Omo Hada menjadi pusat kosmologi perkampungan tradisional di Bawomataluo yakni sebuah pemukiman dengan beragam peninggalan megalitik.
Omo Hada di Bawomataluo, diperkirakan sudah berusia lebih dari tiga abad. Namun, informasi mengenai keberadaan Omo Hada baru diketahui pada abad ke 18. Pengetahuan konstruksi bangunan, arsitektural dan teknik pengolahan kayu masyarakat Nias diperolah dari kontak dengan pendatang dari Cina. Pada sekitar abad ke 14, mereka membuka galangan kapal di wilayah Singkuang, Natal. Kontak inilah yang dianggap sebagai permulaan dari pendirian rumah Nias yang sangat mencerminkan kearifan lokal.
Omo Hada di Bawomataluo, kabupaten Nias Selatan masih menjadi pusat kekuasaan dan administrasi Tuhenori Bawomataluo yang juga menjadi daerah tujuan wisata budaya. Perkampungan yang mewarisi tradisi megalitik telah menjadi ujung tombak dalam upaya promosi wisata daerah Nias dan Sumatera Utara. Tradisi Fahombo Batu (lompat batu) menjadi bagian dari tari perang yang dimainkan secara kolosal. Secara adat, Omo Hada yang menjadi bagian utuh perkampungan masih menjadi lokasi acara adat Nias Selatan mulai dari acara pernikahan, perumusan Fondrako (himpunan hukum adat), dan sebagainya. Beragam peninggalan megalitik yang melingkupi Bawomataluo seperti batu tegak dan menhir digunakan sebagai sarana pendukung acara adat. Konstruksi Omo Hada mencerminkan anatomi tubuh manusia yang dijadikan model untuk membangun rumah tahan gempa. Pada tahun 2006 – 2007, dikabarkan sebuah proyek yang di danai oleh World Monument Funds mengusulkan Omo Hada serta kawasan Bawomataluo sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO.
( Sumber : kebudayaaninonesia.net )

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.