Dewan Minta PPDB Kota Cirebon Berjalan Sesuai Prosedur

Kota Cirebon (89,2 CR) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN di Kota Cirebon Tahun 2018 kembali menemui masalah. Kali ini banyak siswa yang dekat dengan lokasi sekolah tidak diterima lantaran penuh. Padahal aturan penerimaan siswa baru sama seperti tahun lalu dengan sistem zonasi.

Hal ini membuat anggota DPRD Kota Cirebon berang. Pimpinan DPRD Kota Cirebon, Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Dinas Pendidikan serta Sekretaris Daerah Kota Cirebon melakukan rapat terbatas selama hampir 3 jam secara tertutup di ruang rapat Kantor DPRD Kota Cirebon. 

Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Sumardi mengatakan hasil rapat sepakat tidak ada penambahan di sekolah yang sudah penuh selain itu mereka sepakat tidak ada kebijakan 

untuk bisa ada penambahan disekolah-sekolah yang sudah penuh.

"Jadi, PPDB Tahun ini tidak ada yang dijebol, namun sarannya siswa yang belum diterima bisa mendaftarkan ke sekolah yang masih kosong seperti SMPN 18," ungkap Sumardi kepada awak media, Selasa (10/7/18).

Masih kata Sumardi, siswa yang ditolak padahal dekat dari sekolah karena panitia PPDB menggunakan teknologi google map sehingga jarak dari rumah ke sekolah berbeda-beda. Persoalan ini yang menjadi pertanyaan, dan jawaban dari Dinas Pendidikan hanya akan mengkaji ulang kebijakan tersebut. 

"Semalam konstituen saya anaknya masih peringkat 6 jam 11 di SMPN 2 dan jam 12 malah hilang, ini yang saya tanyakan tadi di rapat," kata Sumardi

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani menjamin tidak ada titip menitip siswa dari anggota dewan pada PPDB tahun ini, karena siswa harus mendaftar langsung dan sesuai prosedural. 

"Kami jamin tidak ada titip menitip, rapat tadi hanya sebatas diskusi, " tambahnya.

Sayangnya Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon Adin Alimudin tidak bisa dimintai keterangan terkait tersoalan tersebut. Dirinya hanya mengatakan deadlock rapat antara dewan dengan Dinas Pendidikan. [Wlk]