Header Ads


Forum Santri Cirebon Dukung Jokowi Capres 2019

Kab Cirebon (89,2 CR) - Ratusan santri yang tergabung dalam Forum Santri Cirebon Untuk Tanah Air berkumpul di Gor Mbah Muqoyyim Buntet Pesantren guna menyatakan sikap mendukung Presiden Joko Widodo untuk kembali maju mencalonkan diri menjadi Presiden 2019. Bukan hanya itu para santri menolak keras politik SARA yang memecah belah bangsa Indonesia.

Acara bertajuk "Istighosah Doa Santri Untuk Negeri Meneguhkan Kepemimpinan Nasional Berwawasan Islam Rahmatan Lil Alamin" berjalan dengan hikmat. Hadir ratusan santri bukan hanya dari Buntet namun dari pesantren di Kabupaten Cirebon.

Menurut Ustad Nemi Mu'tasim Bilah, tercetus santri Cirebon mendukung petahana berawal dari melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang pesat pembangunannya, dan kepedulian pemerintah kepada santri. Meski banyak ujar kebencian kepada pemerintah, namun tidak berpengaruh terhadap tekad Presiden Jokowi membangun infrastruktur dari Sabang sampai Merauke. 

"Tadi sudah didengarkan sendiri para santri menyatakan sikap mendukung Jokowi menjadi Capres, menolak isu SARA, mendukung pemimpin rahmatan lil alamin, dan menyerahkan Cawapres kepada Jokowi, " ungkapnya di hadapan awak media usai istighosah, jumat (3/8/18).

Hal serupa juga dikatakan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Buntet Pesantren KH Wawan Arwani. para santri memiliki hak politik memilih pemimpinnya, namun realitas para santri memahami bahwa pemerintah sangat peduli kepada para santri, dan itu dirasakan betul oleh para santri khususnya di pondok pesantren Buntet.

"Para santri punya hak politik, dan para santri sudah mengetahui betul, pemerintahan yang sekarang ini sangat peduli, oleh sebab itu mereka mendukung Jokowi kembali maju menjadi Capres 2019, " tegasnya. 

Namun demikian Kang Wawan sapaan akrabnya meminta para santri mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam kontestasi pemilu 2019. Jangan sampai perbedaan memilih pemimpin merusak persaudaraan yang sudah dibangun, apalagi sampai merusak idiologi bangsa Indonesia. 

"Poin ini harus diperhatikan dengan baik, apapun pilihannya yang harus dikedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai mau diadu domba oleh kalangan tertentu yang merusak bangsa dan negara Indonesia, " tandasnya. [Wlk]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.