Keraton Kasepuhan Kota Cirebon Gelar Tradisi Siraman Panjang
Kota Cirebon (89,2 CR) - Keraton Kasepuhan melakukan tradisi Siraman Panjang menghadapi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar di Bangsal Pungkuran Keputren Keraton Kasepuhan Cirebon, Kamis (15/11/18). Puluhan benda pusaka keraton dibersihkan dengan cara dicuci dalam kolam besar.
Sultan Sepuh Kasepuhan XIV, PRA Arief Natadiningrat mengatakan, ada sembilan piring berusia sekitar 700 tahun, 40 piring kaligrafi berusia 600 tahun, guci berusia 700 tahun, dan dua botol kristal berusia 500 tahun. Seluruh barang pusaka itu diyakini sebagai peninggalan masa Sunan Gunung Jati yang telah berusia ratusan tahun.
"Puluhan benda pusaka keraton Kasepuhan dicuci, benda pusaka ini peninggalan Sunan Gunung Jati yang usianya sudah cukup tua," kata Sultan, Kamis (15/11/18).
Siraman Panjang merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar keraton-keraton di Cirebon, salah satunya Keraton Kasepuhan. puncaknya, akan dilaksanakan tradisi Panjang Jimat yang merupakan pawai kelahiran manusia laki-laki di malam hari, dalam hal ini Nabi Muhammad SAW.
"Nanti puncaknya pada malam panjang jimat, semua benda pusaka itu diarak kemudian didoakan," imbuh dia.
Siraman Panjang diawali iring-iringan kaum dan abdi dalem yang membawa benda-benda pusaka dari tempat penyimpanan di gudang pusaka, di bagian belakang Bangsal Keraton Kasepuhan. Semua benda itu dibungkus kain putih.
Di Bangsal Pungkuran Keputren, semua benda pusaka diletakkan di atas meja. Di tengah ruangan, terdapat sebuah bak kayu berisi air, sementara keluarga dan kerabat keraton duduk mengelilinginya. Satu per satu benda pusaka dicuci dan diakhiri doa bersama.[Wlk]
Tidak ada komentar
Posting Komentar