6 Tips untuk Mencegah Kerusakan Hati
Hati, sama dengan organ lain dalam tubuh, tidak punya ganti jika rusak. Sebagai pemain kunci dalam sistem pencernaan, hati ikut mengolah semua asupan untuk memastikan tubuh tetap bersih.
"Hati adalah organ yang mudah rusak jika tidak dirawat dengan baik. Sekali rusak maka tidak mungkin diperbaiki," kata dokter ahli pencernaan dari MedStar Georgetown Transplant Institute Rohit Satoskar dikutip dari Web MD.
Hati memproduksi cairan yang disebut bile atau empedu, untuk mengolah lemak dalam makanan dan menyimpan gula dalam bentuk glukosa. Menjaga kesehatan hati sebetulnya tidak sulit, asal mampu melaksanakan pola hidup sehat setiap hari. Berikut tips mudah menjaga kesehatan hati.
1. Jangan terlalu banyak mengonsumsi hidangan berlemak
Makanan siap saji adalah pilihan buruk untuk kesehatan hati. Mengonsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak lemak jenuh, mengakibatkan kerja hati menjadi makin berat. Kondisi ini berisiko menyebabkan peradangan yang bisa menjadi luka hingga terjadi pengerasan hati (sirosis). Junk food sesekali bisa dinikmati namun jangan sampai mengalahkan porsi konsumsi buah dan sayur.
2. Perhatikan asupan gula
Salah satu tugas hati adalah mengubah gula menjadi lemak yang kemudian disimpan dalam organ tersebut. Tugas hati makin berat bila konsumsi gula terlalu banyaksetiap hari. Akibatnya lemak makin menumpuk hingga terjadi perlemakan hati dan penyakit lain yang mengikutinya. Sesuai anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gula sebaiknya dikonsumsi 50 gram per hari atau setara 5-9 sendok teh.
3. Atur konsumsi alkohol
Di berbagai belahan dunia, minum alkohol adalah tradisi yang menjadi bagian dari keseharian. Namun patut menjadi catatan, minuman beralkohol bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Konsumsi alkohol berlebihan mengganggu pembaruan sel hati, yang bisa menyebabkan peradangan hingga luka. Bagi yang kerap mengonsumsi minuman beralkohol, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini.
4. Hindari penggunaan jarum berulang
Hal ini tidak hanya terkait penggunaan narkoba, tapi juga aktivitas lain yang menggunakan jarum. Misal, tindik untuk memasang anting dan memasukkan tinta ke bawah kulit untuk tato. Saat ingin pasang anting atau tato, pastikan penyedia layanan hanya menggunakan jarum sekali pakai. Bila hal ini tidak diterapkan, ada baiknya menunda untuk mencari tempat dengan layanan lebih steril.
5. Jangan menggunakan alat kebersihan bersama
Peralatan seperti sikat gigi, silet, gunting kuku, dan cukur jenggot sebaiknya jangan digunakan bersama. Kebiasaan ini berisiko menularkan kuman penyakit melalui darah atau cairan tubuh lain yang terbawa dalam peralatan. Bila sampai terpapar darah orang lain, sebaiknya segera ke dokter untuk penanganan secepatnya.
6. Ikuti petunjuk penggunaan obat
Fungsi hati berisiko turun akibat salah konsumsi atau terlalu banyak minum obat. Selain itu, jangan mengonsumsi alkohol dan obat bersamaan dalam satu waktu atau berselang karena bisa mengganggu kerja hati. Saran lainnya adalah, harus bicara sejujurnya terkait obat dan suplemen yang pernah atau sedang dikonsumsi saat berkonsultasi ke dokter.
( Sumber : healt.detik.com )
Tidak ada komentar
Posting Komentar