Rempug Stunting, Pemkab Cirebon Ingin Dikerjakan Bersama
Kab Cirebon (89,2 CR) - Rempug Stunting yang digagas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menghasilkan komitmen bersama menekan angka stunting di wilayah setempat. Bupati Cirebon berharap angka stunting di Kabupaten Cirebon bisa ditekan dengan maksimal.
Plt Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, persoalan bukan hanya masalah Dinkes, namun seluruh steak holder terkait. Karena dalam penanganan stanting terdapat persoalan kemiskinan, rumah yang tidak layak huni sampai berpendidikan rendah.
"Harus bersama - sama, tidak bisa satu dinas. Semua ikut membantu menekan stunting yang sudah masuk ke dalam isu Nasional ini," kata Bupati usai acara disalah satu hotel, Selasa (16/7/19).
Imron menyebutkan, stunting ini disebabkan berbagai faktor diantaranya kemiskinan dan pola hidup tidak sehat. Pencegahannya harus dilakukan sejak dini, dari mulai bayi dalam kandungan sampai usia dua tahun. Masyarakat juga harus diberikan pengetahuan mengenai pola hidup sehat, menjaga kebersihan dan makan makanan yang bergizi.
"Yang paling mudah memberikan edukasi ke masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan. Setelah itu baru dilihat faktor lain yang menyebabkan stunting ini bisa diderita," tambah dia.
Sementara itu Dr Edi Kabid Kesehatan pada Dinkes Kabupaten Cirebon menambahkan, titik stunting di Kabupaten Cirebon terus berubah. Pada tahun ini kasus stunting terjadi Kecamatan Gunung Jati, Gegesik, Susukan Lebak, suraneggala dan Waled.
"Hampir semua desa ada penderita stunting namun ada beberapa kecamatan yang menonjol jumlahnya," imbuhnya.
Hampir 15 ribu balita diduga stunting. Hal ini terlihat dari data imunisasi pertiga bulan, di wilayah tersebut cukup tinggi ditemukan kasus stunting. Dirinya berharap persoalan ini bisa ditekan dengan maksimal sehingga angka stunting di Kabupaten Cirebon menurun. [Wlk]
Tidak ada komentar
Posting Komentar