Uji KIR Terminal Weru, Butuh Perhatian Pemkab Cirebon
Menurut Kordinator Uji KIR Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon Edi Suzendi, petugas di uji KIR terminal Weru, hanya delapan orang. Dengan jumlah tersebut beban petugas dalam bekerja terlalu berat. Dibutuhkan penambahan SDM agar bekerja bisa efektif.
"Dengan delapan orang mengurus ratusan kendaraan yang masuk, ini sangat luar bisa kerjanya. Maka kami meminta penambahan SDM," kata Edi kepada awak media, Selasa (9/7/19).
Persoalan lainnya, privasi kantor uji KIR kurang terjaga, karena tidak ada tembok pembatas antara tempat uji KIR dengan pasar darurat. Kondisi demikian khawatir banyak peralatan uji KIR yang hilang karena di curi.
"Kantor uji KIR banyak peralatan penting, disini tidak ada tembok, jadi khawatir ada barang - barang yang hilang, maka kami meminta membuat tembok pembatas," tuturnya.
Masih kata Edi, pihaknya juga membutuhkan penambahan alat uji KIR keliling. Selama ini yang sudah ada hanya bisa melakukan uji KIR ditempat yang sudah menjadi langganan.
Bedasarkan data, uji KIR di Terminal Weru mampu melayani 20 ribu kendaraan. Dengan keterbatasan SDM dan alat, hampir 20 persen kendaraan tidak melakukan uji kir. Potensi ini harusnya bisa menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pemerintah Kabupaten Cirebon. [Wlk]
Tidak ada komentar
Posting Komentar