200 abdi dalem menjadi mustahiq menerima zakat berupa setengah Dirham.
KOTA CIREBON (89,2 CR ) - Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan ke XIV PRA Arief Natadiningrat kembali membagikan zakat setengah dirham (senilai Rp33.500) dalam Rangkaian haul Sunan Gunung Jati tahun 2012 di Langgar Keraton Kasepuhan, Rabu (24/10) siang.
Tahun ini, sekitar 200 abdi dalem menjadi mustahiq (orang yang berhak menerima) dalam pemberian zakat berupa setengah Dirham.
Pemberian zakat dengan menggunakan Dirham itu merupakan upaya Sultan untuk mengembalikan apa yang dilakukan Sunan Gunung Jati saat itu dan sudah dilakukan dua tahun lalu.
Ketua Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar dan Dirham (Jawara) Kota Cirebon Abdurrahman mengatakan ada satu komponen Islam dalam ibadah zakat dan muamalah (jual beli) yang sudah hilang. Yakni kedua transaksi dalam ibadah itu sudah tidak lagi menggunakan dirham.
"Dalam sistem jual beli, Islam sangat mengajarkan agar kita adil dalam melakukan transaksi. Penggunaan Dirham sebagai upaya untuk berbuat adil. Dan menjauhi perilaku riba yang diharamkan dalam ajaran Islam," katanya ,
Dia menjelaskan Sunan Gunung Jati pada saat menyebarkan agama Islam di Cirebon pun menggunakan Dinar dan Dirham tiap kali melakukan transaksi zakat dan jual beli. Dan, pihaknya merasa optimistis, Cirebon mampu mengembalikan tradisi itu.
Abdulrahman menambahkan setengah dirham senilai Rp33.500. Untuk mereka yang sudah menerima dapat dibelanjakan pada saat Haul Sunan Gunung Jati 27-28 Oktober 2012 nanti. Dengan menukarkan paket yang sudah dipersiapkan pihak panitia Haul Sunan gunung Jati tahun 2012 ini. (Jums-CR).
Tahun ini, sekitar 200 abdi dalem menjadi mustahiq (orang yang berhak menerima) dalam pemberian zakat berupa setengah Dirham.
Pemberian zakat dengan menggunakan Dirham itu merupakan upaya Sultan untuk mengembalikan apa yang dilakukan Sunan Gunung Jati saat itu dan sudah dilakukan dua tahun lalu.
Ketua Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar dan Dirham (Jawara) Kota Cirebon Abdurrahman mengatakan ada satu komponen Islam dalam ibadah zakat dan muamalah (jual beli) yang sudah hilang. Yakni kedua transaksi dalam ibadah itu sudah tidak lagi menggunakan dirham.
"Dalam sistem jual beli, Islam sangat mengajarkan agar kita adil dalam melakukan transaksi. Penggunaan Dirham sebagai upaya untuk berbuat adil. Dan menjauhi perilaku riba yang diharamkan dalam ajaran Islam," katanya ,
Dia menjelaskan Sunan Gunung Jati pada saat menyebarkan agama Islam di Cirebon pun menggunakan Dinar dan Dirham tiap kali melakukan transaksi zakat dan jual beli. Dan, pihaknya merasa optimistis, Cirebon mampu mengembalikan tradisi itu.
Abdulrahman menambahkan setengah dirham senilai Rp33.500. Untuk mereka yang sudah menerima dapat dibelanjakan pada saat Haul Sunan Gunung Jati 27-28 Oktober 2012 nanti. Dengan menukarkan paket yang sudah dipersiapkan pihak panitia Haul Sunan gunung Jati tahun 2012 ini. (Jums-CR).
Tidak ada komentar
Posting Komentar