Sejumlah Korban pelecehan mengadu ke Woman Crisis Center (WCC) Mawar Balkis Arjawinangun.
Ilustrasi "Pelecehan Seksual " |
KABUPATEN CIREBON (89,2 CR) - Sejumlah korban pelecehan seksual yang dilakukan oknum kepala sekolah sebuah SMK di Cirebon mengadu ke Woman Crisis Center (WCC) Mawar Balkis Arjawinangun.
Para korban mengaku kecewa karena aduan mereka kepada instansi terkait seperti PGRI, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) hingga inspektorat tidak ditanggapi.
Mereka menuntut agar oknum kepala sekolah tersebut diberhentikan sebagai PNS. “Tapi nyatanya oknum kepala sekolah tersebut masih akan dipertahankan jabatannya sebagai kepala sekolah,” ujar Sri Sunani, aktivis WCC Mawar Balkis . Jum’at (03/05/2013).
Menurut Sri, sejumlah guru sebelumnya mengadukan oknum kepsek tersebut ke instansi terkait karena diduga telah melakukan perbuatan asusila terhadap sejumlah guru dan staf sekolah yang dipimpinnya. “Perbuatan amoral juga pernah dilakukan oknum kepsek tersebut kepada salah seorang siswi di musholah sekolah,” ujar Sri.
Sri mengaku, pihaknya sudah meminta agar instansi terkait segera melakukan tindakan tegas terhadap pelaku yang dinilai telah mencemarkan institusi pendidikan. “Kami pernah membicarakan persoalan ini dengan pihak dinas pendidikan. Pihak dinas berjanji akan menyelesaikan persoalan ini setelah UN,” tandas Sri
Para korban mengaku kecewa karena aduan mereka kepada instansi terkait seperti PGRI, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) hingga inspektorat tidak ditanggapi.
Mereka menuntut agar oknum kepala sekolah tersebut diberhentikan sebagai PNS. “Tapi nyatanya oknum kepala sekolah tersebut masih akan dipertahankan jabatannya sebagai kepala sekolah,” ujar Sri Sunani, aktivis WCC Mawar Balkis . Jum’at (03/05/2013).
Menurut Sri, sejumlah guru sebelumnya mengadukan oknum kepsek tersebut ke instansi terkait karena diduga telah melakukan perbuatan asusila terhadap sejumlah guru dan staf sekolah yang dipimpinnya. “Perbuatan amoral juga pernah dilakukan oknum kepsek tersebut kepada salah seorang siswi di musholah sekolah,” ujar Sri.
Sri mengaku, pihaknya sudah meminta agar instansi terkait segera melakukan tindakan tegas terhadap pelaku yang dinilai telah mencemarkan institusi pendidikan. “Kami pernah membicarakan persoalan ini dengan pihak dinas pendidikan. Pihak dinas berjanji akan menyelesaikan persoalan ini setelah UN,” tandas Sri
Tidak ada komentar
Posting Komentar