Header Ads


Ronggeng Pasaman, Seni Pantun Asli Ranah Minang

Ronggeng Pasaman merupakan satu tradisi lisan Minangkabau, berupa seni pertunjukan yang terdiri atas pantun, tari atau joget, dan musik pengiring. Ronggeng Pasaman biasanya terdapat di wilayah Simpang Empat dan Simpang Tonang, Pasaman Barat. Pantun merupakan unsur yang penting dalam tradisi Ronggeng Pasaman. Sebagai unsur yang penting, pantun didendangkan atau dinyanyikan oleh seorang penampil pria yang berperan sebagai “wanita” atau disebut dengan “ronggeng” sambil berjoget mengikuti irama lagu. Dengan begitu, penyebutan kata ronggeng mengacu pada dua pengertian, yaitu ronggeng sebagai bentuk seni pertunjukan dan “ronggeng” sebagai sebutan untuk pelaku atau penampil wanita yang ahli dalam berpantun.
Jenis pantun yang dibawakan adalah pantun muda-mudi yang didendangkan mengikuti irama lagu seperti lagu Cerai KasihKaparinyoBuah SempayaTari Payung, MainangAlah SayangSinambang, dan Sikambang Baruih. Tiap wilayah memiliki jenis lagu yang berbeda di setiap pertunjukan Ronggeng Pasaman seperti di daerah Simpang Empat menggunakan irama lagu Kaparinyo sedangkan lagu Cerai Kasih. Pantun – Pantun yang didendangkan mengikuti irama lagu tersebut, dilantunkan oleh seorang “ronggeng” dan penampil pria sambil menari secara bergantian.
Dari irama lagu dan bahasa yang dipergunakan dalam tradisi Ronggeng Pasaman Ini, dapat dikategorikan sebagai seni tradisi yang berkembang di wilayah perbatasan yang lahir di tengah–tengah masyarakat dari dua etnis yang berbeda. Pertunjukan ini bisa menjadi pertunjukan yang atraktif, karena penonton bisa berkontribusi langsung dalam membalas pantun–pantun dari “ronggeng”.
( Sumber : kebudayaanindonesia.net )

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.